DEPOK - Pada hari Selasa, 21 Mei 2024 telah dilaksanakan Pemeriksaan Fisik pada Komunitas Olahraga SWORD (STREET WORKOUT DEPOK). Pemeriksaan ini dilaksanakan oleh Mahasiswa Aktif Fisioterapi kelas B angkatan 2023 Fakultas Ilmu Kesehatan UPN "Veteran" Jakarta. Ketua dari pemeriksaan ini adalah Vidia Ayu Wulandari yang beranggota kan Zaskia Anisa Salsabila, Hanifatu Sania Kahfi, Zalfa Zahira Firmansyah, Angelica Victory Zefanya, dan Kevin Augustora Sitompul, Dosen Pengampu Ibu Rabia, serta para responden.Â
16 orang yang hadir dalam pemeriksaan ini adalah anggota komunitas SWORD. Sebelum pemeriksaan dimulai, mereka diminta berkumpul untuk diberikan instruksi oleh ketua kelompok dan Ibu Rabia. Setelah instruksi dan pemahaman tentang tujuan kegiatan, pemeriksaan dimulai Setelah pengarahan, responden diberikan tiga kertas yang berisi jenis pemeriksaan yang akan dilakukan serta hasil pengecekan TTV (Tanda Tanda Vital). Mereka kemudian dapat memulai pemeriksaan dengan menuju tiga pos, dengan pemeriksaan isometric core, mobility, dan handgrip di setiap pos.Â
Tes handgrip, tes isometrik inti, dan tes mobilitas memiliki peran penting dalam evaluasi fisik seseorang serta memberikan informasi yang berharga untuk perencanaan program latihan dan pemeliharaan kesehatan. Pertama, tes handgrip tidak hanya mengukur kekuatan tangan dan pergelangan tangan, tetapi juga memberikan petunjuk tentang kekuatan otot secara umum. Kekuatan tangan yang baik diperlukan dalam berbagai aktivitas sehari-hari seperti mengangkat barang berat atau melakukan pekerjaan rumah tangga yang membutuhkan daya cengkram yang kuat. Di sisi lain, tes isometrik inti mengevaluasi kekuatan otot inti yang meliputi otot-otot di sekitar abdomen, pinggang, dan panggul. Otot inti yang kuat mendukung postur tubuh yang baik, meningkatkan stabilitas, dan mengurangi risiko cedera terutama saat melakukan aktivitas fisik yang melibatkan gerakan dinamis.Â
Selain itu, tes mobilitas atau fleksibilitas mengukur kisaran gerakan sendi, yang penting untuk memastikan tubuh mampu melakukan gerakan dengan benar dan efisien. Kisaran gerakan yang memadai tidak hanya memungkinkan seseorang untuk menjalani aktivitas sehari-hari tanpa hambatan, tetapi juga penting dalam konteks olahraga untuk mencegah cedera dan meningkatkan performa.Â
Ketiga tes ini bersama-sama memberikan gambaran komprehensif tentang kondisi fisik seseorang. Informasi yang diperoleh dari tes ini dapat digunakan untuk merancang program latihan yang sesuai dengan kebutuhan individu, baik itu untuk tujuan peningkatan kekuatan, stabilitas, fleksibilitas, maupun untuk mengelola risiko cedera. Selain itu, tes ini juga membantu dalam pemantauan progres fisik selama periode latihan, sehingga memungkinkan adaptasi yang diperlukan dalam program latihan untuk mencapai tujuan kesehatan dan kebugaran yang optimal.Â
Hasil keseluruhan dari pemeriksaan di atas adalah beberapa olahragawan masih memiliki kelemahan atau kekurangan dalam kekuatan grip dan juga mobilitasnya, namun hal ini disebabkan oleh jadwal latihan mereka yang masih belum terstruktur dan juga jadwal keseharian mereka yang membuat mereka tidak dapat berlatih secara maksimal.Â
Setelah pemeriksaan berjalan dengan baik, para responden diminta berkumpul kembali untuk penutupan dan diberi materi tentang manfaat dari kegiatan yang baru saja dilakukan oleh ketua kelompok dan Ibu Rabia. Setelah menerima materi, para responden dan pelaksana melakukan sesi dokumentasi bersama dan ketua kelompok memberikan hadiah kecil kepada komunitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H