BEKASI -- Optimalisasi pemeriksaan kesehatan fisik bagi pasien dan penyintas kanker di komunitas kanker payudara merupakan langkah penting dalam mendukung kualitas hidup yang lebih baik. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap individu yang terdiagnosis atau telah menjalani pengobatan kanker payudara mendapatkan pemantauan kesehatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini juga berfungsi sebagai wadah edukasi dan pemberdayaan, di mana pasien dan penyintas dapat saling berbagi pengalaman dan dukungan, membangun kekuatan dan optimisme dalam menghadapi tantangan kesehatan mereka.Â
Pemeriksaan tanda-tanda vital seperti SpO2, IMT, lingkar pinggang, WHR, kekuatan grip, dan uji timed-up-and-go adalah bagian dari upaya untuk mendukung kesehatan pasien dan penyintas kanker payudara. Tujuan utamanya adalah mengidentifikasi potensi masalah kesehatan pasca-terapi, memberikan pemantauan yang komprehensif, dan menyarankan langkah-langkah preventif yang sesuai untuk meningkatkan kesejahteraan umum mereka.Â
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua responden, terutama dalam kekuatan tangan, berada di bawah standar kebugaran fisik yang diharapkan. Temuan ini menyoroti perlunya meningkatkan program rehabilitasi fisik dan perawatan pasca-terapi untuk mendukung kesejahteraan pasien dan penyintas kanker payudara secara efektif. Dengan upaya ini, diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup mereka dan mengurangi risiko komplikasi kesehatan.Â
Dengan fokus pada pemeriksaan kesehatan fisik yang komprehensif dan hasil penelitian tentang kekurangan kekuatan tangan, komunitas kanker payudara perlu terus mengembangkan perawatan yang menyeluruh. Dukungan dari para penyedia layanan kesehatan dan solidaritas komunitas akan krusial dalam meningkatkan kualitas hidup para pasien dan penyintas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H