Mohon tunggu...
Dinda Estriana
Dinda Estriana Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Tetap merendah, tanpa direndahkan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pendidikan Dimasa Pandemi Covid-19

10 Maret 2022   20:02 Diperbarui: 10 Maret 2022   20:06 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia sedang mengalami masalah besar berawal dari munculnya suatu wabah penyakit yang disebabkan open virus, yaitu virus corona yang paling familiar biasa disebut covid-19, hampir semua aspek kehidupan kehidupan mengalami perubahan-perubahan yang semakin hari semakin mengkhawatirkan, mendebarkan seluruh isi dunia. Dunia perekonomian semakin lemah, hubungan sosial semakin menurun yang menyebabkan kurangnya interaksi dan kepedulian terhadap sesama. Semuanya telah merasakanan dampaknya covid-19 ini, terutama dalam dunia pendidikan, karena cepat atau lambat pendidikan akan mengalami perubahan akibat pandemi covid-19. 

Saat ini pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan salah satunya meliburkan aktivitas, seluruh lembaga-lembaga pendidikan, half ini tentunya berdampak besar bagi kita para pelajar yang saat ini diharuskan belajar mandiri, belajar secara daring (tidak bertatap muka). 

Pembelajaran daring (online) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi pembelajaran dilakukan dengan jaringan internet. Hal ini merupakan tantangan besar bagi guru dan siswanya, kondisi ini juga dituntut guru untuk bisa mengolah materinya mengatur media pembelejaran (media online) sedemikian rupa untuk mencegah atau mengantisipasi  siswa dalam pembelajaran model daring tersebut,dalam penerapan belajar online, tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan belajar, yang dipicu beberapa factor :

1. Siswa yang belum memilili gadget,siswa yang belum mengetahui banyak tenang penggunaan teknologi, kasus ini banyak terjadi pada siswa tinggal TK dan SD. 

2. Kekurangan interaksi fisik antara guru dan siswa karena dalam pembelajaran online siswa banyak diberikan tugas melalui via watshap. 

3. Tugas yang diberikan guru banyak, sementata waktunya yang diberikan sangat singkat. Bagaimana kita bisa belajar sebagai siswa dengan waktu yang singkat ini. 

4. Akibat kurangnya interaksi langsung antara guru dengan siswa, otomatis berkuranglah nilai-nilai karakter yang semestinya ditanamkan ke dalam died siswa, hal ini mengakibatkan degradasi moral pada anak atau siswa. 

Dibalik kesedihan seluruh dunia ini kita harus mampu mengambil hikmah dari wabah covid-19 ini, wabah pandemi covid-19 ini mungkin saja datang untuk menguji kita semua, untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, dan apakah kita mampu untuk menjapankan kehidupan dalam kondisi seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun