Bola mataku seketika memandang dunia
Mentari tersenyum menyemangati
Angin pagi menembus jendela rumah
Tanpa izin sang tuan, dingin pagi menusuk tulang dada
Bunga melepaskan diri dari genggaman pohon
Hewan-hewan bercengkerama
Bunga merekah bersuka cita
Kolah taman kehidupan
Tak kurang satu lagi,
suara ibu berteriak nyaring
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!