Mohon tunggu...
Dinda Wijayanti
Dinda Wijayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ilmu Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangkitkan Sejarah dalam Jati Diri Bangsa

27 September 2020   14:23 Diperbarui: 27 September 2020   16:55 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pidato Ir. Soekarno  yang tidak asing didengar  lagi yaitu "Jas Merah". "Djangan Sekali - kali Meninggalkan Sejarah" memiliki makna yang sangat luar biasa, betapa pentingnya  revolusi dan sejarah bagi sosok Soekarno yang sudah sepatutnya kita teladani.

Sejak dini sebagai siswa - siswi kita diajarkan mengenai  apa itu Pancasila dan Indonesia raya. Melalui hal kecil tersebut tanpa sadar adalah salah satu cara agar kita bisa memupuk rasa cinta tanah air dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Lalu bagaimana kita tahu cikal bakal dari identitas nasional tersebut, jika tidak melaui sejarah? Lantas Bagaimana kita bisa memaknai sejarah para pahlawan yang gugur dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia?

Pembacaan Proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 hanya beberapa menit, namun tidak untuk makna yang membuat pendengarnya merasa merinding. Salah satu anugerah yang tak terhingga dari Allah Yang Maha Kuasa sehingga bisa terbebas dari belenggu para penjajah. Tokoh - tokoh pahlawan seperti Soekrno sebagai Bapak Proklamator Indonesia, Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Raden Ajeng Kartini sebagai Pahlawan Emansipasi Wanita dan banyak lagi pahlawan - pahlawan yang berjasa bagi Indonesia.

Pepatah mengatakan "Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa, hancurkan sejarahnya" betapa pentingnya seseorang bisa belajar mengenai sejarah bangsanya sendiri. Belajar sejarah artinya kita  belajar memaknai jasa para pahlawan bangsa Indonesia. Mengetahui bagaimana kegigihan para pahlawan dalam menegakkan kemerdekaan Indonesia. Darah dan cucur air mata mereka perjuangkan demi negara yang merdeka tanpa penjajah, demi masa depan anak cucunya. Kita sebagai generasi penerus bangsa, tidak perlu berjuang dan mengikuti perang melawan penjajah cukup meneladani dan mencontoh jasa para pahlawan kita.

Mungkin seseorang menganggap sejarah hanyalah peristiwa masa lalu. Namun, belajar sejarah adalah untuk mengambil hikmah pembelajaran dari sebuah peristiwa dalam sejarah. Sehingga banyak orang yang tidak sadar bahwa banyak persembunyian fakta-fakta mengenai sejarah. Melihat itu, generasi mudalah yang memainkan peranan penting dalam sejarah ini, mereka bisa jadi agen perubahan dan menjadi agen dalam mencatatkan sejarah emas bagi Negara Indonesia. Karena sesungguhnya digenggaman generasi mudalah perjalanan bangsa ini sejarah ditentukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun