Jombang, Jatim – Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa . Kegiatan KKN Universitas Jember pada tahun 2021 dilaksanakan secara mandiri di kampung halaman masing-masing disebut dengan KKN BTV III UNEJ. Kuliah Kerja Nyata Universitas Jember dilaksanakan secara mandiri karena Covid-19 terus melanda hingga saat ini. Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir penyebaraan Covid-19 diantaranya dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan sekarang pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Jawa-Bali samapai level 4. Hal ini berdampak kepada sektor perekonomian di Indonesia terutama UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Dengan adanya kegiatan KKN BTV III mahasiswa dapat membantu UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Salah satu peserta KKN BTV III UNEJ, Dinda Clarita Salsadillah dari kelompok 49 yang didampingi oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapang) Ikarini Dani Widiyanti, S.H., M.H. mengangkat tema “Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19” yang dilaksanakan di Desa Candimulyo, Kec Jombang, Kab Jombang, Jawa Timur. Desa Candimulyo memiliki luas wilayah 111.11 Ha yang terdiri dari lahan pemukiman atau perkotaan, dan persawahan. Desa Candimulyo terdiri dari tiga dusun yaitu dusun Candimulyo, dusun Sidobayan, dan dusun Nglundo. Di Desa Candimulyo masyarakatnya mayoritas bekerja sebagai pedagang. Seperti berjualan berbagai macam makanan dan minuman mulai dari catering, toko roti, sembako, sayuran, rujak, kerupuk, es degan, dan lain sebagainya.
“Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan pendapatan masyarakat menurun khususnya dalam bidang UMKM bahkan tidak dapat memproduksi lebih banyak produk seperti sebelum pandemi Covid-19” ujar Dinda. Hal tersebut membuat Dinda sebagai mahasiswa Universitas Jember yang akan membantu salah satu pelaku usaha Sate Tahu “Pawon Uti” di Desa Candimulyo untuk mengatasi penurunan pendapatan di masa pandemi Covid-19 dengan cara mengembangkan usaha sate tahu “Pawon Uti” melalui digital marketing online. Adanya KKN ini Dinda mencoba untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan kepada masyarakat.
Sebelum melaksanakan program kerja dan pelatihan-pelatihan, Dinda mengidentifikasi permasalahan, observasi serta wawancara terlebih dahulu kepada pelaku usaha sate tahu “Pawon Uti” untuk mengetahui apa saja permasalahan yang dialami oleh pelaku usaha sate tahu. Ibu Susiyah (58) menuturkan, “Iya mbak dulu sebelum pandemi Covid-19 memasarkan di sekolahan dan satu warung dalam jumlah lebih banyak sekitar 250 tusuk per hari dan sekarang masa pandemi Covid-19 hanya 200 tusuk per hari yang ibu titipkan di warung-warung. Tapi kadang sate tahunya masih ada mbak tidak habis di waktu tertentu seperti waktu puasa sunnah. Jadi ibu harus mengantarkan ke warung-warung dan nanti mengambilnya kembali mbak”. Dapat dilihat hal tersebut bahwa penjualan Ibu Susiyah produksi sate tahu berkurang. Sehinggga pendapatan menurun di masa pandemi Covid-19. Permasalahan lain yang dialami Ibu Susyah sebagai pelaku usaha sate tahu yaitu kurangnya pengetahuan tentang media marketing online. Ibu Susiyah masih kurang mengerti dalam pengoperasian media marketing online. Sehingga dalam penjualan sate tahu hanya menggunakan WhatsApp saja. Sistem pemasaran produk sate tahu masih kurang optimal dalam pemasaran secara online, maka di masa pandemi Covid-19 dapat dirasakan oleh pelaku usaha sate tahu yang ada di Desa Candimulyo yaitu omset penjualannya yang menurun drastis.
Dengan adanya berbagai permasalahan yang dialami oleh Ibu Susiyah maka Dinda sebagai mahasiswa Universitas Jember akan membantu agar dapat meningkatkan pendapatan kembali walaupun di masa pandemi Covid-19 melalui berbagai program kerja. “Ada beberapa program kerja yang akan dilaksanakan bersama pelaku usaha sate tahu “Pawon Uti” selama KKN yaitu saya akan melakukan berbagai pelatihan dan pendampingan kepada Ibu Susiyah untuk meningkatkan pendapatan beliau. Pelatihan tersebut berupa materi yang akan saya jelaskan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami agar beliau bisa mengerti dan paham tentang materi yang saya sampaikan. Kemudian keesokan harinya saya akan melakukan pendampingan kepada Ibu Susyah setelah materi diberikan. Sehingga pengetahuan yang didapatkan kemarin akan dipraktikkkan secara langsung oleh Ibu Susiyah.” Ujar Dinda.
Ada beberapa pelatihan yang telah dilaksanakan di Minggu kedua dan ketiga KKN. “Pelatihan pertama ini yaitu tentang desain grafis. Pelatihan desain grafis sangatlah penting karena dengan adanya pelatihan desain grafis diharapkan pelaku usaha sate tahu “Pawon Uti dapat mengetahui bagaimana cara mendesain logo baru dan poster produk untuk promosi yang menarik dan kreatif sebagai ciri khas produk pelaku usaha sate tahu. Sehingga harapannya pelaku usaha sate tahu dapat mempraktikkan sendiri walaupun KKN nantinya telah selesai” ujar Dinda. Pelatihan kedua yaitu tips foto produk yang menarik untuk bisnis kuliner. Dengan adanya pelatihan kedua, Dinda mnegharapkan agar pelaku usaha sate tahu dapat mengetahui dan mengerti tips-tips untuk memfoto produk yang menarik seperti instagramnable untuk menarik calon konsumen. Sehingga dapat mempraktikkan secara langsung dalam pemotretan produk sate tahu dengan tambahan properti yang menarik.
“Di Minggu ketiga yaitu pelatihan ketiga tentang pengenalan dan pengoperasian media marketing online. Dimana dengan adanya pelatihan ini diharapkan pelaku usaha sate tahu memiliki pengetahuan berbagai macam media marketing online untuk promosi produk serta mengerti bagaimana cara pengoperasian media marketing online. Pelaku usaha dapat mempraktikkan secara langsung dengan didampingi oleh saya setelah mendapatkan materi. Harapannya produk sate tahu dapat dikenal oleh banyak orang secara luas.” ujar Dinda.