Hari Raya Idulfitri memang selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam setelah menempuh puasa selama sebulan pada Ramadan lalu. Tidak hanya berkumpul bersama keluarga, saling bermaafan, dan menyantap hidangan khas lebaran, momen berbagi Tunjangan Hari Raya (THR) juga menjadi bagian terfavorit yang membawa kegembiraan bagi anggota keluarga, terutama anak-anak dan para pelajar.
Akan tetapi, bagi mahasiswa yang mulai beranjak dewasa dan belum berpenghasilan, THR tidak jarang membawa kecemasan. Pasalnya, banyak anggota keluarga yang menganggap bahwa mahasiswa telah memasuki usia dewasa dan harus sudah mandiri dalam mencari penghasilan. Itu lah mengapa banyak mahasiswa yang merasa THR mereka semakin berkurang setiap tahunnya, ditambah dengan godaan para saudara dan keponakan cilik mereka yang juga meminta THR.
Riri Amelia (20), seorang mahasiswa semester empat, tidak memungkiri adanya perasaan tersebut. Sebagai mahasiswa yang baru mencari pekerjaan sampingan, ia mengaku masih berharap mendapatkan THR dari para orang tua. Ia juga merasa sedikit minder ketika sepupu yang berusia tidak jauh dengannya ikut membagikan THR ke adik-adik kecil di keluarganya.
Dalam merayakan Idulfitri tahun ini yang telah memperbolehkan kumpul keluarga, Riri ikut meramaikan kebersamaan mereka dengan berbagi THR. Namun, alih-alih memberi uang, ia justru berbagi THR berupa mini hampers. Inovasi kreatif dan tidak kalah membahagiakan bagi adik-adiknya ini ia persiapkan dari satu minggu sebelum hari lebaran. Dalam sebuah acara atau perayaan, hampers diartikan sebagai suatu kotak atau bingkisan hadiah berisi makanan dan minuman.
Berbekal tabungannya yang telah ia sisihkan, Riri membeli berbagai macam makanan ringan seperti snack, wafer, dan permen, serta minuman susu kotak berukuran kecil. Semua itu ia bagi menjadi beberapa paket dan dimasukkan ke dalam plastik-plastik standing pouch yang dihias semenarik mungkin. Setiap bingkisan juga diselipkan kartu ucapan dan amplop kecil berisi uang senilai Rp 10.000,00.
Menurut Riri, cara ini dapat menjadi alternatif bagi mahasiswa yang belum berpenghasilan untuk menebar cinta kasih kepada saudara-saudara kecilnya di Hari Raya Lebaran selain dengan membagikan uang THR. Tidak hanya karena jumlah uang yang dikeluarkan sesuai dengan budget-nya, Riri juga memilih cara ini karena dapat menunjukkan upaya dan rasa kasih sayangnya dalam membuat setiap bingkisan sehingga lebih berkesan.
“Dengan aku bikin mini hampers ini dan tulis tangan semua pesan singkat untuk adik-adikku, aku rasa ini lebih berkesan dibanding cuma ngasih uang yang nantinya mungkin akan dipegang dulu sama orang tua mereka” ujar Riri.
Meskipun isi mini hampers buatannya tidak sebanyak dan senilai uang THR yang diberikan para anggota keluarga yang sudah berpenghasilan, saudara dan keponakan cilik Riri sangat antusias menerimanya. Bahkan, salah satu keponakan Riri yang bernama Tara sampai berlari untuk meminta bingkisan tersebut dan segera menyantap jajanannya bersama-sama dengan gembira.
“Senang banget hadiah dari Kakak Riri isinya kesukaan aku semua” ucap anak laki-laki berusia 6 tahun ini dengan senyum lebar di wajahnya.
Momen ini membuat Riri sangat senang karena dapat melihat saudara-saudara kecilnya gembira dan tertawa bersama sambil menikmati jajanan dari hampers buatannya. Ia juga bergabung dan duduk bersama mereka, membacakan pesan-pesan singkat yang ia tulis untuk saudaranya yang belum bisa membaca.
“Walaupun ada adik-adik aku yang belum bisa baca, aku tetep tulisin pesan buat mereka karena mereka semua itu spesial. Aku berharap semua adik-adikku senang dengan hampers kecil-kecilan ini” ungkapnya.
