Mohon tunggu...
Dinda Rizky Salsabilla C
Dinda Rizky Salsabilla C Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Teknik Kimia

Hello, there!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Undip Olah Lidah Buaya Jadi Sabun untuk Mendorong Semangat UMKM Pasca Pandemi Covid-19

1 Februari 2022   20:27 Diperbarui: 1 Februari 2022   20:31 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Pembagian Poster Langkah Pembuatan Sabun dari Lidah Buaya (Dokpri)

KLATEN - Pada era pasca pandemi Covid-19 ini, banyak tantangan yang didahapi oleh para pengusaha skala rumah tangga. Banyak masyarakat yang mengeluh karena berkurangnya pelanggan akibat adanya pembatasan dalam interaksi sosial. 

Hal tersebut menyebabkan pedagang-pedagang kecil kesulitan dalam menjual dagangan maupun mendistribusikannya karena demand atau permintaan yang berkurang. Kelesuan dalam perekonomian ini merupakan dampak dari adanya pembatasan jarak atau interaksi fisik yang biasa disebut social distancing. 

Oleh karena itu, sebagai salah satu wujud pengabdian masyarakat, mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) turut serta membantu dalam penanggulangan pasca pandemi Covid-19 melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid-19 Berbasis SDG's".

Kegiatan KKN ini dilaksanakan secara offline dengan memperhatikan protokol kesehatan sehingga dapat berjalan sesuai dengan situasi dan kondisi pasca pandemi Covid-19. Salah satu lokasi sasaran dari kegiatan KKN ini adalah Dukuh Bororejo, Desa Baran, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Program kerja yang diusung oleh mahasiswi KKN, Dinda Rizky Salsabilla Chaesarifa, adalah program sosialisasi pembuatan sabun padat alami dari lidah buaya dengan metode cold-process. Program ini disusun sebagai solusi dari permasalahan yang ditemukan setelah melakukan wawancara dengan Kepala Desa, Bapak Sugijo, yang mengemukakan bahwa Desa Baran hanya memiliki beberapa UMKM dan rata-rata pekerjaan masyarakat Desa Baran adalah sebagai buruh dan petani. 

Selain itu juga dijelaskan bahwa Desa Baran pernah memiliki UMKM yang dijalankan masyarakat secara bersama-sama namun tidak berlangsung lama dan akhirnya terhenti. 

Lidah buaya dipilih sebagai bahan dasar pembuatan sabun karena tanaman tersebut mudah ditemukan di lingkungan Desa Baran dan memiliki potensi untuk diolah menjadi produk dengan nilai jual yang lebih tinggi. Program pembuatan sabun dari lidah buaya ini juga merupakan implementasi dari bidang keilmuan mahasiswi yang menempuh studi di jurusan Teknik Kimia.

Kegiatan Sosialisasi Pembuatan Sabun dari Lidah Buaya (Dokpri)
Kegiatan Sosialisasi Pembuatan Sabun dari Lidah Buaya (Dokpri)

Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi pembuatan sabun lidah buaya secara tatap muka dengan mengumpulkan ibu-ibu rumah tangga, dijelaskan mengenai bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan, langkah prosedur pembuatan sabun lidah buaya, dan penjelasan tentang alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker karena salah satu bahan yang digunakan merupakan bahan kimia yang dapat menimbulkan iritasi.

Masyarakat yang kurang familiar dengan bahan-bahan kimia dan metode dalam pembuatan sabun merupakan salah satu tantangan dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun