Assamualaikum Wr.Wb.
Perkenalkan saya Dinda Budi Agresta, dengan NIM 1150024002, dari Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, dari prodi D-III Keperwatan, saya mahasiswi dari Universitas Nahdalul Ulama Surabaya. Saya akan menceritakan liburan singkat saya di Gunung Bromo dan Air Terjun Madakaripura pada tahun 2014, pada saat umur 9 tahun dan masih kelas 2 SD. Di antara keseluruhan liburan saya, cuma liburan inilah paling tenang dan momennya terkenang abadi.
Gunung Bromo terletak di wilayah Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang, Jawa Timur.
Pada tahun 2014 saya dan sekeluarga berpergian ke Gunung Bromo, saat itu disana sedang terjadi hujan serangga atau mungkin sedang terjadi hama serangga. Jadi setiap sudut atau setiap tempat selalu ada serangga yang terbang. Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata, saat itu sedang hama wereng. Menurut saya, serangganya sangatlah besar dan kurang lebih bentuknya seperti kecoak. Jadi liburan di gunung Bromo saat itu sangatlah tidak asik. Tetapi yang membuat terkenang adalah ada orang jualan nasi goreng yang sangatlah enak di daerah sana dan tidak lupa dengan telur gorengnya. Dan kedinginan gunung Bromo pada saat itu mungkin bisa mencapai 5°C.
Liburan saat itu sangatlah mendadak, karena ayah sangat bosan di rumah. Jadilah liburan ke gunung Bromo, dengan membawa barang seadanya. Saat sampai juga, banyak hotel yang sudah penuh. Jadi cari hotel seadanya, tapi akhir-akhinya saya tidur di mobil karena banyak serangga yang berterbangan. Tetapi ibu dan mas saya, tidur di hotel. Sedangkan saya dan ayah saya masih keluyuran. Saat keesokan harinya, saya bangun jam 3 an untuk melihat sunrise yang sangat indah. Saya sekeluarga lihat sunrise dibawa atau daerah hotel, karena untuk sewa jeep di penanjakan sudah macet. Jadi kira-kira kalau sudah sampai, pasti sunrisenya sudah hilang.
Setelah berlibur di gunung Bromo, saya sekeluarga mampir di Air Terjun Madakaripura. Saat disana sedang di adakan acara besar, di kawasan pembelian tiket. Tepat di depan patung Patih Gajah Mada, banyak sekali sesajen, tumpeng dan orang-orang lalu lalang. Untuk perjalanan dari pintu masuk ke air terjun kurang lebih 1 sampai 1,5 kilometer atau sekitar 1 jam untuk menempuh air terjun ini dengan berjalan kaki.
Wisata Air Terjun Madakaripura terkenal dengan tempat sembayang atau semedi Patih Gajah Mada. Berlokasikan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tepatnya di desa Sapih, Branggah, Probolinggo, Jawa Timur. Air terjun ini memiliki nilai sejarah yang kental. Tidak jarang air terjun Madakaripura sering dikaitkan dengan hal-hal mistis atau mitos angker. Warga lokal berpesan, bagi wisatawan yang berkunjungan ke air terjun harus berhati-hati. Karena sebulan sebelum saya dan sekeluarga berkunjung, Madakaripura sudah memakan korban tenggelam di bagian depan batu-batudi air yang tenang. Konon air sungai yang tenang lebih berbahaya.Â
Pada saat itu harga tiket masuk hanya 10k per orang, kalau sekarang mungkin 40k keatas. Jujur air terjun ini, pada saat itu sangatlah indah sekali. Sehingga saat itu, untuk pulang saja tidak ingin. Pada saat saya perjalanan dari pintu masuk menuju air terjun Madakaripura, saya berjalan sambil menikmati suasana hutan. Karena kawasan tersebut harus menelusuri hutan, kemudian melewati jalan setapak kecil pada lembah perbukitan di samping sungai. Dan juga ada jalan yang rusak karena longsor, jadi saya melewati sungai juga. Saya sepanjang perjalan menuju air terjun sambil menikmati tebing hijau yang ada di kanan-kiri sungai yang banyak batu-batunya. Minusnya di sana jarang banget ada warung, cuma ada 1-2 saja.
Sekian pengalaman liburan saya saat 2014 di Gunung Bromo dan Air Terjun Madakaripura. Jika salah kata, mohon dimaafkan. Terimakasih, Wassalamualaikum Wr.Wb.