Mohon tunggu...
C E L O T E H K U
C E L O T E H K U Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2015 | Learn about life everyday from simply experience | Kontak twitter & instagram: dindabp

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Talkshow Motivasi "Ciptakan Karya, Banggakan Indonesia"

30 November 2015   15:05 Diperbarui: 30 November 2015   17:22 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu (29/11) kemarin saya berkesempatan mengikuti talkshow motivasi yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dalam serangkaian acara UNY Fair 2015. UNY Fair 2015 sendiri merupakan agenda terbesar BEM REMA UNY 2015 di akhir kepengurusan mereka. Secara spesifik kegiatan ini terdiri dari 12 kategori, yaitu: Opening Ceremony, Jalan Sehat, Perlombaan – perlombaan, Talkshow entertainer, Stand Up Comedy, Donor Darah, Perform Akustik, Perform Komunitas Yogyakarta, Wisuda – wisuda acara, Hiburan, Pemilihan Putra – Putri UNY (Duta Pendidikan UNY), dan Closing Ceremony.

Dalam talkshow yang mengangkat tema “Cipatakan Karya Banggakan Indonesia” ini mereka menghadirkan 3 narasumber yang dibagi menjadi 2 sesi. Talkshow diawali dengan penampilan Tari Genjring dan dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diiringi oleh Diksi Voice. Acara tersebut resmi dibuka setelah sambutan sekaligus pemukulan gong oleh Harris Fadhillah, selaku Presiden BEM REMA UNY 2015.

Sesi pertama pada talkshow kali ini menghadirkan Nova Suparmanto, alumni UNY sekaligus founder Sanggar dan Toko Batik Astoetik. Sosok inspiratif yang sejak menjadi mahasiswa telah melahirkan puluhan karya ilmiah ini berhasil merakit kompor batik listrik. Tidak main-main, setelah berhasil membuat kompor batik listrik dia juga berusaha agar karyanya bisa bermanfaat sehingga pada suatu kesempatan dia bisa bertemu dengan menteri pendidikan dasar, menengah dan kebudayaan, Anis Baswedan, dia melobi untuk membatik termasuk dalam syarat lulus anak SD sehingga bisa melanjutkan pendidikan jenjang selanjutnya. Dari hal itu diharapkan bisa menyelamatkan batik dari kepunahan karena anak-anak terbiasa membatik sejak dini.

Nova, panggilan akrabnya, juga menuturkan bahwa selama menjadi mahasiswa pernah melanglang buana sampai ke 5 negara antara lain Australia, Jepang, dan Singapura dalam rangka mengikuti lomba maupun presentasi paper. Banyak keajaiban-keajaiban dari perjalanan yang ia lakukan. Dari situ beliau berprinsip untuk selalu bersyukur dan berbagi.

Narasumber yang kedua adalah Garuda UNY Racing Team (GURT) yang diwakili oleh Bondan Prakoso. Dalam 2015 Student Formula Japan (SFJ) di Ecopa Stadium Jepang tanggal 1—5 September kemarin, GURT berhasil membawa sejumlah prestasi di antaranya peringkat ke-5 efisiensi dari total 93 peserta, dan runner-up dalam kategori best rookie. Best rookie adalah kategori yang diberikan kepada pendatang baru di ajang Student Formula Japan ini.

Selesai sesi pertama, Diksi Voice kembali hadir menyanyikan lagu flashlight yang merupakan original soundtrack film Pitch Perfect 2. Ice breaking dilanjutkan dengan penampilan band Coffee Break yang menyanyikan lagu When You Love Someone dan Mantan Terindah. Tibalah di puncak acara talkshow tersebut yaitu sesi kedua bersama penulis buku Hafalan Shalat Delisa, Tere Liye.

Materi yang disampaikan adalah bagaimana kita sebagai manusia harus kreatif. Dengan kreatif kita dapat mengubah dunia ini. Banyak sekali bentuk-bentuk kretaif, seperti menulis, desainer, bahkan sampai catering dan toko online. Karena lewat indutri kreatif tersebut kita tidak memerlukan banyak modal, tetap bisa ditekuni dengan profesi lain, dan yang jelas sangat potensal. Tapi sebagai sosok yang kreatif kita tidak boleh kalah melawan rasa malas, tahan banting, melakukan terobosan-terobosan baru sebagai pelopor, dan kongkret dalam hal usaha yang dijalankan.

Setelah selesai talkshow juga ada book signing oleh Tere Liye. Karena banyaknya fans tere liye terjadi antrian yang panjang. Sayangnya baik panitia maupun peserta tidak ada sesi foto bersama. Walaupun begitu kita tetap mendapat manfaat dari seminar tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun