Bagi sebagian orang yang bergelut dengan indutri event tidak mungkin asing lagi mendengar istilah MICE. Namun bagi sebagian orang, MICE adalah kosakata baru yang rupanya terdengar asing di telinga mereka. MICE adalah sebuah istilah yang merujuk pada pengertian Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition. MICE merupakan jenis kegiatan yang terdapat dalam industri pariwisata, kegiatan ini telah direncanakan secara matang oleh kelompok orang yang memiliki kesamaan tujuan dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. MICE menjadi salah satu mata kuliah yang di ajarkan di program studi manajemen Universitas Internasional Semen Indonesia, yang didalamnya mahasiswa diajarkan bagaimana menyusun sebuah event mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan event.
Industri MICE di Indonesia memang masih terbilang cukup redup, apalagi dihantam pandemi yang melanda dunia, khusunya Indonesia selama kurang lebih 2 tahun membuat berbagai event yang telah direncanakan matang-matang harus ditunda dan bahkan terancam batal. Namun memasuki era new normal pasca pandemi, industri MICE di Indonesia perlahan mulai bangkit lagi dengan banyaknya event-event yang terselenggara seperti pameran, konferensi, hingga acara besar lainnya seperti forum G20 yang dilaksanakan di Bali beberapa waktu yang lalu.
Tak mau ketinggalan, mahasiswa UISI juga berinisiatif menciptakan sebuah event MICE, salah satunya dengan menyelenggarakan Seminar Entrepreneurship dengan tajuk "Kiat-Kiat Membangun Bisnis ala Generasi Milenial di Era Society 5.0". Acara ini melibatkan siswa-siswi SMA Sunan Giri Menganti dengan narasumber yang ahli di bidangnya, yakni M. Imail Fahmi selaku CEO Minuman Tradisional ESON serta Ketua KPUG (Komunitas Pelopor Usaha Gresik". Seminar yang berlangsung di tanggal 12 Januari 2023 ini mendapatkan atensi serta sambutan hangat dari pihak SMA Sunan Giri Menganti dan para siswa-siswi, pasalnya selama 2 tahun ke belakang, mereka hanya bisa mengitu event-event seminar melalui media online saja.Â
Selama seminar berlangsung, narasumber Bapak Ismail Fahmi memberikan edukasi terkait bagaimana mengembangkan bisnis ala anak muda dengan memanfaatkan canggihnya teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya dengan melakukan pemasaran atau marketing produk secara online melalui platform social media seperti Instagram, Facebook, Tik tok,  dan lain sebagainya. Beliau juga berpesan bahwasanya dalam menciptakan suatu produk,  hendaknya kita melakukan strategi ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) dari produk-produk yang telah ada. Tujuannya, agar produk kita memiliki ciri khas tersendiri dari produk lainnya dan mendapat banyak perhatian dari para konsumen. Beliau juga berpesan pada para audiens bahwasannya memulai suatu bisnis bukanlah sesuatu yang mudah, perlu berbagai pertimbangan dan aspek-aspek  lain yang menunjang keberhasilan dari usaha yang dirintis dari awal. Tentu saja, dibutuhkan strategi-strategi khusus yang mampu membawa usaha kita menjadi lebih dikenal masyarakat.
Selama acara berlangsung, terlihat para peserta sangat antusias mendengar sekaligus bertanya kepada narasumber seputar dunia entrepreneurship. Diakhir sesi, panitia memberikan kuis berhadiah yang dapat diikuti oleh seluruh peserta yang nantinya siapa yang mengumpulkan banyak poin akan mendapatkan reward dari panitia. Hingga acara selesai, para peserta terlihat sangat puas dengan acara yang diadakan oleh mahasiswa manajemen UISI. Â Selain sebagai ajang silaturahmi, acara ini juga ditunjukkan sebagai bentuk sharing ilmu dengan narasumber terpercaya yang ahli di bidangnya mengenai seluk beluk dunia entrepreneurship
Hal ini tentunya membawa angin segar bagi industri MICE di Indonesia pascapandemi yang membuat beberapa event dilakukan secara online. Harapannya, makin banyak event-event MICE yang terselenggara di Indonesia dan menjadi ajang untuk memperkenalkan Indonesia lebih dalam lagi melalui kegiatan MICE.
Kata Kunci : MICE, Entreprenership, Manajemen UISI
