Mohon tunggu...
dindaayuanggraini
dindaayuanggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Opini Terhadap Bela Negara Untuk Kemakmuran Bangsa

18 Desember 2024   13:50 Diperbarui: 18 Desember 2024   13:48 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bela negara merupakan konsep yang tidak hanya berkaitan dengan pertahanan fisik, tetapi juga dengan upaya untuk mencapai kemakmuran bangsa. Di Indonesia, bela negara menjadi semakin relevan seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta globalisasi yang membawa dampak ganda. Kemajuan ini memberikan peluang yang besar bagi bangsa Indonesia untuk berkembang, namun disisi lain, tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan (TAHG) yang muncul juga semakin kompleks.
Era revolusi industri 4.0, di mana teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat cepat, Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan yang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga non-fisik. Ancaman cyber, misalnya, menjadi salah satu isu yang perlu diwaspadai. Serangan terhadap infrastruktur digital dapat mengganggu kestabilan ekonomi dan keamanan nasional. Oleh karena itu, bela negara dalam konteks ini mencakup perlunya kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk melindungi diri dari berbagai ancaman yang muncul di dunia maya.
Globalisasi juga membawa dampak yang signifikan terhadap identitas dan budaya bangsa. Masuknya berbagai nilai dan budaya asing dapat mengikis nilai-nilai lokal yang telah ada. Dalam hal ini, bela negara menjadi penting untuk menjaga kelestarian budaya dan identitas bangsa. Pendidikan karakter dan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan harus ditanamkan sejak dini agar generasi muda memiliki kesadaran untuk membela dan melestarikan warisan budaya mereka.
TAHG yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini bersifat multidimensional. Ancaman terorisme, radikalisasi, dan separatisme merupakan tantangan yang harus dihadapi secara serius. Pemerintah dan masyarakat perlu bersinergi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mencegah munculnya paham-paham yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam konteks ini, bela negara harus dipahami sebagai tanggung jawab bersama, di mana setiap individu memiliki peran dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Universitas Islam Sultan Agung Semarang (UNISSULA) memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran bela negara di kalangan mahasiswa. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, UNISSULA tidak hanya bertanggung jawab dalam mencetak lulusan yang berkualitas, tetapi juga dalam membentuk karakter dan jiwa kebangsaan mahasiswa. Melalui berbagai program pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler, UNISSULA dapat menanamkan nilai-nilai bela negara kepada mahasiswa, sehingga mereka siap menghadapi tantangan yang ada di masyarakat.
Pendidikan bela negara di UNISSULA dapat dilakukan melalui integrasi kurikulum yang mengedepankan pemahaman tentang sejarah perjuangan bangsa, nilai-nilai Pancasila, dan pentingnya persatuan dan kesatuan. Selain itu, kampus juga dapat mengadakan seminar, diskusi, dan pelatihan yang membekali mahasiswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi TAHG. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya menjadi individu yang berkompeten di bidang akademik, tetapi juga memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk membela negara.
Dalam menghadapi TAHG yang semakin kompleks, kolaborasi antar lembaga, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat sipil menjadi sangat penting. Bela negara tidak bisa hanya bergantung pada aparat keamanan, tetapi memerlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Kesadaran kolektif untuk menjaga keamanan dan kedaulatan bangsa harus ditanamkan dalam setiap individu, sehingga bela negara menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Kemakmuran bangsa tidak hanya diukur dari aspek ekonomi, tetapi juga dari stabilitas sosial, keamanan, dan keadilan. Dalam konteks ini, bela negara berperan penting dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan menjaga keamanan dan ketertiban, investasi dapat masuk, lapangan kerja dapat terbuka, dan masyarakat dapat hidup dengan aman dan sejahtera.
Bela negara juga berkaitan erat dengan penguatan ekonomi lokal. Dalam menghadapi tantangan global, penting bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan potensi lokal dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Ini bukan hanya tentang mempertahankan kedaulatan, tetapi juga tentang menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengedepankan produk lokal dan memberdayakan masyarakat, kita tidak hanya melindungi perekonomian dari ancaman luar, tetapi juga memperkuat fondasi sosial dan budaya bangsa.
Pendidikan bela negara juga harus mengedepankan nilai-nilai toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Dalam masyarakat yang majemuk, penting untuk membangun dialog dan saling pengertian antara berbagai kelompok. Bela negara tidak hanya berarti mempertahankan fisik, tetapi juga menciptakan harmoni sosial dan menghindari konflik yang dapat merusak persatuan. Oleh karena itu, UNISSULA dan institusi pendidikan lainnya harus berperan aktif dalam mempromosikan nilai-nilai ini di kalangan mahasiswa.
Sebagai penutup, bela negara merupakan upaya yang harus dilakukan secara terus-menerus dan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini memerlukan respon yang cepat dan tepat. Melalui pendidikan dan kesadaran bela negara, terutama di kalangan generasi muda di universitas seperti UNISSULA, kita dapat membangun bangsa yang kuat, mandiri, dan sejahtera. Dengan demikian, bela negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi kewajiban setiap individu untuk menjaga dan memajukan bangsa demi masa depan yang lebih baik.
Akhirnya, untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan komitmen dari semua pihak. Baik pemerintah, akademisi, maupun masyarakat sipil harus bersatu padu dalam mewujudkan visi bela negara yang komprehensif. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa Indonesia tidak hanya mampu bertahan dari berbagai ancaman, tetapi juga mampu berkembang menjadi bangsa yang makmur dan berdaya saing di kancah global. Setiap individu harus menyadari bahwa kontribusi kecil mereka, baik dalam bentuk partisipasi sosial maupun dukungan terhadap kebijakan yang pro-kemakmuran, akan berkontribusi besar terhadap kemajuan bangsa secara keseluruhan. Selain itu, sikap proaktif dalam berkontribusi terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar juga merupakan bagian dari bela negara yang harus ditanamkan dalam diri setiap warga negara. Kesadaran ini akan menciptakan generasi yang tidak hanya peduli terhadap diri sendiri, tetapi juga terhadap masa depan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun