Mohon tunggu...
Dinda Auliya Rahma
Dinda Auliya Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Dasar Studi Islam

27 November 2024   21:41 Diperbarui: 27 November 2024   21:41 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

•) Pengertian Studi Islam

Studi Islam adalah gabungan dari dua kata, yaitu kata Studi dan kata Islam. Kata Studi adalah suatu hal untuk memperoleh keterangan dan mencapai pemahaman yang lebih besar. Sementara itu, kata Islam merupakan kata yang memiliki makna lebih kompleks. Islam berasal dari kata Aslama yang memiliki arti patuh dan berserah diri. Adapun pengertian Islam yang dirumuskan oleh para ahli ulama adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada nabi Muhammad SAW. Secara sederhana, studi Islam dapat dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang yang berhubungan dengan agama Islam.

•) Tujuan Studi Islam. 

Studi Islam memiliki arah tujuan yang jelas, sebagaimana yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Mempelajari lebih mendalam tentang hakikat Islam.
2. Mempelajari lebih mendalam pokok-pokok isi ajaran Islam yang asli.
3. Mempelajari secara mendalam tentang sumber dasar yang tetap abadi dan dinamis.
4. Mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama Islam.

•) Sasaran Studi Islam

1. Sasaran Keagamaan

Sasaran studi Islam diarahkan pada aspek-aspek yang memuat nilai keagamaan agar dapat dijadikan sebagai pijakan. Ajaran yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Hadits tetap dijadikan sandaran agar kajian keislaman tidak keluar dari teks dan konteks dari aspek sasaran.

2. Sasaran Keilmuan

Studi keilmuan membutuhkan pendekatan kritis, analitis, metodologis, empiris, dan historis. Oleh karena itu, kajian keislaman sebagai aspek sasaran keilmuan membutuhkan berbagai pendekatan. Selain itu, ilmu pengetahuan tidak mengenal dan tidak terikat kepada wahyu. Ilmu pengetahuan bergerak dan terikat pada pemikiran rasional, maka kajian keislaman yang bernuansa Islamiah meliputi aspek kepercayaan yang bersumber dari wahyu dan aspek perilaku manusia yang lahir dari dorongan kepercayaan.

•) Urgensi Studi Islam

1. Sebagai Alternatif dalam Mengatasi Masalah yang Dihadapi Umat Islam.

Umat Islam saat ini berada dalam posisi yang rendah dalam kehidupan sosial budaya yang telah modern dan sangat canggih. Jika hanya berpegang dengan ajaran-ajaran Islam dan ulama terdahulu yang dianggap paling benar, maka akan memiliki intelektual yang sebatas itu saja. Oleh karena itu, studi Islam dapat memberikan penyelesaian masalah dari kondisi tersebut.

2. Mengkaji Ajaran Islam yang Asli dan Bersifat Manusiawi.

Islam sebagai agama yang rahmatullah lil ‘alamin, yang memiliki konsep dan ajaran yang bersifat manusiawi. Akan tetapi, umat Islam pada saat ini sedang berada pada masa yang problematik. Oleh sebab itu, di sinilah urgensi pada studi Islam itu, yaitu untuk menggali ajaran-ajaran Islam yang bersifat manusiawi.

•) Sejarah Perkembangan Studi Islam

1. Sejarah Pusat Studi Islam

Sejarah pusat studi Islam diawali dari zaman awal pada kelahiran Islam. Seiring dengan berjalannya waktu, pusat perkembangan studi Islam berada dalam beberapa tempat yang strategis selain rumah, seperti masjid, kuttab, madrasah, dan rumah-rumah ulama. Pada masa Dinasti Umayyah, masjid sebagai lembaga pendidikan tidak hanya digunakan sebagai tempat pendidikan untuk orang dewasa (laki-laki), tetapi juga digunakan sebagai tempat belajar untuk kaum wanita dan anak-anak.

2. Sejarah Studi Islam Periode Klasik

Studi Islam masa klasik dimulai pada tahun 650 sampai 1250 M. Namun sebelum itu, Nabi Muhammad SAW telah melakukannya untuk membimbing para sahabat. Pada masa ini, perkembangan ilmu pengetahuan, agama, dan bahasa mencapai puncaknya. Tema studi Islam pada masa itu tentang ajaran Islam yang diturunkan oleh Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW, terutama soal akidah dan ibadah.

3. Sejarah Studi Islam Periode Rasulullah SAW.

Ajaran Islam sangat erat kaitannya dengan peran Rasulullah SAW. Yang merupakan pendidik utama bagi umat Islam. Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya memberikan panduan dalam urusan agama, akan tetapi juga memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran.

4. Sejarah Studi Islam Periode Khulafaur Rasyidin

Pendidikan Islam pada masa khulafaur rasyidin yaitu sebagai berikut:

1. Masa Khalifah Abu Bakar as-Siddiq (11-13 H atau 632-634 M)
Sebagai khalifah pertama, Abu Bakar as-Siddiq menghadapi masalah umat yang cukup serius yang harus diselesaikan secara tegas dan pasti. Kesulitan-kesulitan yang harus dihadapinya adalah adanya kaum murtad, orang yang mengaku dirinya Nabi beserta para pendukungnya, dan kaum yang tidak mau membayar zakat.

2. Masa Khalifah Umar bin Khattab (13-23 H atau 634-644 M)
Dalam hal pendidikan, kehadiran Umar Bin Khatab sangat penting karena ia aktif terlibat dalam proses pendidikan di Madinah sebagai seorang pendidik. Metode yang digunakan adalah dengan membuat halaqah, yaitu guru duduk di ruang masjid dan murid melingkari guru tersebut.

3. Masa Khalifah Utsman Ibnu Affan (23-35 H: 644-656 M)
Dalam menjalankan tugas kepemimpinannya Utsman banyak menghadapi masalah politik yang cukup kritis dan tidak terelakkan hingga mengakibatkan terbunuhnya beliau sendiri. Masa enam tahun pertama kebijaksanaannya nampak baik, tetapi masa enam tahun kedua kelemahan-kelemahan pribadinya nampak, sebagai akibat dari sifat beliau yang lemah lembut yang dijadikan sebagai alat untuk mendorong kepemimpinannya oleh keluarga terdekatnya.

4. Masa Ali bin Abi Thalib (35-40 H atau 656-661 M)
Pendidikan pada periode Ali bin Abi Thalib menghadapi kesulitan karena adanya perang saudara. Ali tak punya waktu untuk memikirkan masalah pendidikan karena semua terfokus pada persoalan yang lebih penting dan mendesak, tetapi pendidikan masih tetap berlangsung dengan cara yang sama seperti yang telah terjadi sebelumnya.

5. Sejarah Studi Islam Periode Kerajaan Mughal

Pendidikan mendapatkan perhatian yang cukup besar. Untuk kepentingan pendidikan, kerajaan mendorong untuk menjadikan masjid selain untuk tempat ibadah juga menjadi tempat belajar bagi masyarakat setempat. Di masjid telah terdapat ulama untuk memberikan pengajaran tentang ilmu agama. Selain itu, di masjid juga terdapat tempat untuk menginap khusus untuk para pelajar yang ingin tinggal di masjid selama mengikuti pendidikan.

6. Sejarah Studi Islam Periode Modern (1800- Sekarang)

Pada masa ini, Islam dalam era modern dapat membantu umat Muslim memperkuat pemahaman agama mereka. Dengan mempelajari Al-Quran, Hadits, dan prinsip-prinsip agama Islam secara mendalam, individu akan memiliki landasan yang kuat dalam menghadapi berbagai persoalan yang kompleks di era modern. Pendidikan Islam yang benar dan ilmiah akan membantu mencerahkan pikiran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam konteks zaman yang terus berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun