Mengembangkan program pemberdayaan ekonomi bagi keluarga berisiko tinggi stunting, seperti bantuan modal usaha kecil, pelatihan keterampilan, dan akses ke layanan keuangan mikro.
5. Penguatan Peran Kader Kesehatan dan Posyandu
Meningkatkan kapasitas kader kesehatan dan posyandu untuk melakukan pemantauan pertumbuhan anak, memberikan konseling gizi, dan melibatkan komunitas dalam upaya pencegahan stunting.
6. Koordinasi Antar-Sektor
Meningkatkan koordinasi antara sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, dan pemberdayaan masyarakat untuk memastikan pendekatan yang terintegrasi dalam penanganan stunting. Membentuk forum koordinasi antar sektor untuk merumuskan strategi yang komprehensif.
7. Sistem Pemantauan Berkala
Mengembangkan sistem pemantauan berkala untuk mengevaluasi efektivitas program pencegahan stunting, termasuk pengumpulan data yang akurat tentang prevalensi stunting dan indikator gizi anak.
8. Audit dan Evaluasi Program
Melakukan audit dan evaluasi rutin terhadap program-program pencegahan stunting untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan area yang memerlukan perbaikan.
 9. Kampanye Kesadaran Publik
Melaksanakan kampanye kesadaran publik untuk meningkatkan pengetahuan tentang stunting dan pentingnya gizi. Menggunakan media sosial, radio, televisi, dan acara komunitas untuk menyebarluaskan informasi.