Kota Banjarbaru di Kalimantan Selatan terus mengembangkan sektor-sektor ekonomi unggulannya melalui berbagai pendekatan analisis. Tahun 2023, dilakukan kajian mendalam menggunakan metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share Analysis (SSA) untuk mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi yang potensial. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kontribusi sektor-sektor perkebunan, peternakan, dan perikanan terhadap perekonomian lokal, serta menganalisis tantangan yang dihadapi dalam pengembangannya.
Analisis LQ mengidentifikasi sektor-sektor basis di setiap kecamatan. Beberapa komoditas, seperti karet di Kecamatan Cempaka dan ikan nila di Kecamatan Landasan Ulin, menunjukkan nilai LQ lebih dari 1, yang mengindikasikan potensi sebagai sektor unggulan. Di sektor peternakan, sapi dan kambing di Kecamatan Banjarbaru Selatan serta Liang Anggang menjadi komoditas basis. Namun, analisis SSA mengungkap tantangan pertumbuhan di sektor-sektor ini, di mana banyak komoditas mengalami kondisi "lamban" atau penurunan produksi yang signifikan, khususnya pada ikan nila di hampir semua kecamatan. Tantangan ini menunjukkan perlunya perhatian pemerintah untuk memastikan sektor-sektor unggulan ini mampu berkembang secara berkelanjutan.
Untuk meningkatkan daya saing ekonomi, disarankan agar pemerintah Kota Banjarbaru mengimplementasikan kebijakan yang mendukung sektor-sektor basis. Pemberian insentif kepada pelaku usaha, pelatihan teknologi pertanian dan perikanan, serta perbaikan infrastruktur merupakan langkah strategis yang dapat diambil. Selain itu, kemitraan dengan lembaga pendidikan dan penelitian dapat membantu dalam inovasi metode produksi yang lebih efisien. Dengan kebijakan yang tepat, sektor-sektor ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H