Perkembangan yang sangat pesat mengenai teknologi dan informasi menjadikan kegiatan manusia menjadi serba digital di beberapa bidang. Kemajuan teknologi melahirkan cara-cara praktis dalam mengembangkan sesuatu terutama pada bidang ekonomi. Contohnya, saat ini iklan suatu produk tidak hanya ditayangkan di negara asalnya saja tetapi dapat dimuat di negara-negara lain. Â Sebuah pemasaran suatu produk kepada audiens yang disebarkan lebih dari 1 negara disebut dengan Iklan Global (Sitepu, 2017). Periklanan dapat dikatakan sebagai bagian dari komunikasi yang bersifat komersil di mana tujuannya adalah untuk memberi keuntungan kepada pemasang iklan melalui pemasaran produk mereka. Salah satu contoh produk yang memasarkan produknya secara global adalah McDonald's (McD). McD didirikan di San Bernardino, California, Amerika pada tahun 1948 oleh Dick dan Mac dengan beberapa pilihan menu yaitu Hamburger, susu, dan Milkshake. Slogan Mac Donald's adalah I'm lovin' it serta lambang dari restoran cepat saji ini adalah dua busur berwarna kuning. Restoran McD lalu dibeli oleh Ray Croc dan mulailah restoran ini terkenal hampir diseluruh dunia. Hingga 2004, Mcd memiliki kurang lebih 30.000 cabang diseluruh dunia termasuk Indonesia. Gerai pertama di Indonesia berada di Sarinah, Jakarta pada 23 Februari 1991. Namun, pilihan menu yang dijual di Indonesia berbeda dengan restoran asalnya, yaitu McD Indonesia menjual ayam goreng dan nasi (Suleha & Anggita, 2020). Lantas bagaimana perbedaan iklan McD di Amerika dan di Indonesia? Bagaimana usaha Core Nation menjual produknya ke negara Semiperiferal?
Ketika Core Nation mengiklankan suatu produk, maka negara tersebut membawa nilai-nilai, sikap dan praktik bisnis dari negara mereka ke negara Semiperiferal. Contohnya adalah pengadaan survey, riset, grup focus dan manajemen pengetahuan. Dapat dilihat pada gambar 1, iklan McD yang ditampilkan di Amerika berfokus pada menu kentang goreng dan burger saja. Sedangkan pada gambar 2, iklan McD di Indonesia menyediakan menu nasi uduk McD komplit dengan minuman kebanggaan Indonesia yaitu The Botol Sosro. Jadi, untuk mencapai target dan tujuan pemasaran yang mengglobal, restoran McD yang berasal dari core nation yaitu Amerika Serikat harus mampu beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan budaya Indonesia, yang mana masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan mengonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya. McD juga menyediakan makanan khas Indonesia sebagai salah satu menunya, yang juga menandakan bahwa McD berusaha menarik perhatian masyarakat Indonesia. Budaya pasti mempengaruhi hasil dari pemasaran suatu produk, jika negara asal tidak dapat mengatasi perbedaan maka negara asal McD yaitu Amerika akan menghadapi tantangan yang jauh lebih besar karena kebiasaan masyarakat akan sulit diubah sehingga jika perusahaan/sebuah restoran tidak dapat mengeksploitasi perbedaan budaya maka semenarik apapun iklan tersebut, tidak akan membuat masyarakat melirik. Maka dari itu, usaha negara asal McD terlebih dahulu adalah mensurvey dan meriset budaya/kebiasaan masyarakat Indonesia sehingga McD dapat mengeluarkan menu yang membuat masyarakat penasaran dan pada akhirnya mencoba membelinya. Menu McD yang beragam pun menjadi daya tarik sendiri untuk masyarakat Indonesia.
Daftar Pustaka
Sitepu, J. (2017). 18 tujuan periklanan bagi pemasaran. Diakses dari https://pakarkomunikasi.com/tujuan-periklanan.
Suleha, Y., & Anggita, K. (2020). Mengenang asal muasal McDonald's pertama. Medcom.id. Diakses dari https://www.medcom.id/rona/wisata-kuliner/Dkq7MZnN-mengenang-asal-muasal-mcdonald-s-pertama#:~:text=McDonald's%20pertama%20kali%20dibuka%20dengan,California%2C%20Amerika%20pada%20tahun%201948.&text=Kroc%20membuka%20restoran%20pertama%20untuk,waktu%20usahanya%20tidak%20terlalu%20lancar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H