Pandemi Covid-19 membuat semua orang terkurung dalam isolasi, selama lebih dari setahun menjalani karantina mengubah gaya hidup kita secara keseluruhan.Â
Barangkali kita sudah terbiasa untuk tidak perlu lagi terlihat rapi seperti cara orang bersiap-siap untuk tampil di depan umum. Kita juga menjadi sangat terbiasa mengenakan celana olahraga kemanapun akan pergi sampai berhenti memakai riasan sama sekali karena tahu tidak ada yang bisa dilihat sejak banyak aktivitas dialihkan ke daring.Â
Dalam (lokadata.id, 2020) pada tanggal 20 November 2020 disebutkan bahwa terjadi penurunan pembelian kosmetik wajah dan pakaian luar ruangan yang signifikan karena tidak ada yang akan menggunakan barang-barang tersebut selama masa karantina.
Dengan adanya penurunan pembelian kosmetik wajah menunjukkan bahwa tren penggunaan riasan kosmetik selama karantina juga menurun. Banyak orang yang berfokus pada perawatan kulit atau skincare yang akan bermanfaat bagi diri kita sendiri untuk membuat hasil terbaik dalam persiapan akhir karantina.Â
Skincare adalah serangkaian kegiatan perawatan kulit yang mendukung kesehatan dan kecantikan kulit. Facial foam, moisturizer, hingga sunscreen adalah berbagai produk perawatan kulit atau skincare yang umum digunakan. Bahkan bagi banyak orang, skincare adalah fokus utama. Dalam (kompas.com, 2020) pada tanggal 9 Juni 2020, kebanyakan orang memutuskan untuk mengalihkan waktu dan energi ke perawatan kulit untuk mengatasi jerawat, perubahan warna, dan masalah lain yang ada di kulit selama karantina.
Selain pergeseran tren kecantikan, tren penggunaan media sosial juga semakin tinggi selama pandemi. Di tahun 2020 hingga kuartal II, pengguna internet mencapai 196,7 juta atau 73,7 dari populasi (Jatmiko, 2020).Â
Orang-orang semakin sering memanfaatkan media sosial dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu contohnya adalah dengan menjadikan media sosial sebagai platform promosi kecantikan. Karantina juga memberikan waktu bagi influencer untuk mencapai ketenaran, terutama di media sosial, tempat semua orang menghabiskan waktunya. Â
Diantaranya hadir dr. Richard Lee, MARS, dokter dan youtuber yang juga mempunyai sebuah Klinik Kecantikan, dilansir dari (kompas.com, 2021) pada tanggal 6 Februari 2021. dr Richard mencapai terobosan di TikTok setelah banyak video perawatan kulitnya menjadi viral dan akhirnya membangun banyak pengikut di YouTube dan TikTok. Â
Saat ini, ia memiliki hampir 1,8 juta pengikut di TikTok dan 2,4 juta pelanggan di YouTube. Kemunculannya yang tiba-tiba menjadi terkenal bukanlah kejutan bagi banyak orang; kontennya tentang perawatan kulit bersifat mendidik dan jujur, dan dia memastikan bahwa dia memberikan pengetahuan kepada pengikutnya tentang cara meningkatkan perawatan kulit mereka.
Perawatan diri datang dalam berbagai bentuk, entah itu melalui kebugaran fisik, makan dengan baik, atau bahkan mengubah rutinitas kecantikan Anda. Karantina memungkinkan jutaan orang untuk fokus pada diri mereka sendiri dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Â Kita memiliki kesempatan untuk belajar tentang diri kita dengan waktu luang ekstra yang diberikan oleh karantina.Â