Hallo semua perkenalkan nama saya Risma Adinda Alifvia Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya ketika mengikuti program Asistensi Mengajar yang diadakan oleh Universitas Negeri Malang.
Asistensi Mengajar di satuan pendidikan adalah aktivitas pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif dengan guru/tutor/fasilitator/orang tua di berbagai satuan pendidikan dalam subsistem pendidikan formal di bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing, meliputi jenjang pendidikan anak usia dini, yaitu taman kanak-kanak, kelompok bermain (TK-KB), Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) atau yang sederajad, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS) atau yang sederajad, Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/MA/SMK) atau yang sederajad. Di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, khususnya jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan juga mengirimkan mahasiswanya untuk melaksanakan praktek mengajar di beberapa SMA/SMK yang telah bekerja sama dengan UM selama puluhan tahun.
Asistensi Mengajar di satuan pendidikan ini dilaksanakan selama 1 semester dengan jumlah 20 SKS, termasuk didalamnya mata kuliah PPL dan KKN yang dapat dikonversi nenjadi kegiatan Asistensi Mengajar ini.  Tujuan dari Asistensi Mengajar adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam bidang pendidikan untuk turut  serta membelajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara  menjadi guru/fasilitator/tutor/pelatih/pendamping program di satuan pendidikan yang tersebar di masyarakat, membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendididkan tinggi sesuai perkembangan ipteks. Dengan adanya kegiatan Asistensi Mengajar, saya merasakan secara langsung lingkup kerjanya sehingga dapat menjadi pengalaman lapangan yang dapat dijadikan pelajaran pada saat saya terjun pasca kuliah nanti.
Penulis mendapat lokasi penempatan di MA Bilingual Batu. MA Bilingual Batu berlokasi di Jl. Pronoyudo, Dadaprejo, Kec. Junrejo, Batu, Jawa Timur. Dimana jarak sekolah dari rumah cukup jauh, membutuhkan waktu tempuh 40-50 menit untuk sampai di MA Bilingual Batu. Namun hal tersebut tidak mematahkan semangat belajar mengajar saya di sekolah tersebut.
 MA Bilingual Batu memiliki guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yaitu Bapak M.Mahsun Marzuki S.Pd beliau akan menjadi  guru pamong saya di Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Beliau mengajar di kelas XI MIPA,XI IPS 1 dan XI IPS 2 dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Saat kunjungan pertama kali saya diajak beliau untuk melihat kelas XI yang diampu oleh beliau dan melakukan perkenalan kepada siswa-siswi kelas XI. Saat observasi mengelilingi kelas, saya sangat terkejut karena siswa dan siswi MA Bilingual Batu ini ketika masuk kelas tidak diperkenankan untuk memakai alas kaki sepatu atau sandal, dan untuk sepatu yang disimpan di rak depan kelas sangat tertata dengan rapih. Selain itu, siswa dan siswi MA Bilingual Batu juga tidak hanya dari jawa timur, akan tetapi terdapat siswa atau siswi yang  berasal dari luar jawa timur. Rata-rata mereka tinggal di Pondok Pesantren mapun di Panti.
 Kegiatan ini merupakan pengalaman pertama saya dalam mengajar membuat saya sedikit gugup dan antusias.  Setelah mendapat persetujuan dan  beberapa masukan dari para pembimbing tersebut, akhirnya saya diberikan sebuah Amanah oleh Bapak Uki selaku guru pamong untuk mengajar di kelas XI IPS 1,  dengan siswa-siswi yang memiliki latar belakang dan tingkat kemampuan yang beragam.
Selama masa asistensi mengajar yang berlangsung hingga 4 bulan ini, saya terlibat dalam berbagai kegiatan. Saya terlibat dalam merencanakan dan menyusun materi pelajaran dan membimbing siswa dalam proses belajar. Pengalaman ini memberikan saya gambaran yang lebih mendalam tentang keterampilan yang diperlukan untuk menjadi seorang pendidik yang efektif. Setelah itu, barulah masuk pada tahap pelaksanaan kegiatan yang meliputi kegiatan akademik, non-akademik, administrasi, dan juga publikasi. Kegiatan akademik yang pertama yakni penyiapan perangkat pembelajaran seperti CP, ATP, modul ajar, dan bahan ajar seperti power point, video pembelajaran, dan juga aplikasi yang bisa menunjang pembelajaran, kegiatan akademik lainnya adalah pembuatan soal ujian PTS (Penilaian Tengah Semester) maupun PAS (Penilaian Akhir Semester), kartu soal, kisi kisi soal dan melakukan pengelolaan nilai siswa dari hasil PTS dan PAS. Kegiatan akademik yang paling utama disini tentunya melakukan praktek mengajar.
Kegiatan non-akademik yang saya lakukan di MA Bilingual Kota Batu diantaranya yakni mendampingi kegiatan sekolah seperti mengikuti sholat berjamaah dzuhur dan ashar di masjid dan mendampingi siswa yang berhalangan di gazebo, senam pagi, dan juga mengikuti upacara hari besar di sekolah seperti upacara hari sumpah pemuda dan upacara hari pahlawan.
Ada banyak aktivitas yang memberikan wawasan berharga bagi saya sebagai mahasiswa asistensi mengajar, mulai dari proses pembelajaran, kegiatan non-akademik, administrasi, hingga beragam aktivitas lain yang terlibat dalam asistensi mengajar. Selain menambah pengetahuan, dan menambah wawasan, saya juga sangat menikmati kegiatan-kegiatan tersebut. Inilah pengalaman yang saya jalani selama mengikuti program asistensi mengajar di MA Bilingual Batu  Ini merupakan pengalaman yang saya jalani selama mengikuti program asistensi mengajar di MA Bilingual Batu. Saya berharap dapat mempersiapkan diri lebih baik di masa depan untuk berkontribusi dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolah lainnya .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI