Mohon tunggu...
Dinda Putri Ramadhani
Dinda Putri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mari bersemangat

Kerjakan apa yang kamu kerjakan.

Selanjutnya

Tutup

Love

Sahabat Terlalu Rekat? Yuk Cari Tahu!

29 Juni 2021   18:04 Diperbarui: 29 Juni 2021   18:15 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Dari interaksi yang dilakukan dari satu orang dengan orang lain, secara intens dan terus menerus akan menghasilkan pertemanan atau persahabatan di antara kedua orang atau bahkan lebih. Selain dari interaksi yang terus-menerus, pertemanan juga dapat tercipta karena kesamaan hobi, kesamaan aktivitas dan lain sebagainya. Meski memiliki banyak persamaan, tak dapat dipungkiri setiap orang pasti memiliki perbedaan dalam berbagai hal, karena Allah menciptakan manusia dengan keunikannya masing-masing.

Mengetahui dan memahami perbedaan tersebut, seorang teman atau sahabat berusaha untuk mengerti dan mengimbangi perbedaan dengan memahami karakter masing-masing. Dalam Islam, persahabatan merupakan salah satu yang sangat dianjurkan. anjuran untuk menjalin persahabatan tersebut tertera dalam Alquran. Pada surat Al Hujurat ayat 10, Allah berfirman:

Innamal-mu'minuna ikhwatun fa aslihu baina akhawaikum wattaqullaaha la'allakum tur-hamun

Artinya:
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat."

Adapun dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

"Seorang Muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak mendzaliminya, merendahkannya, menyerahkan (kepada musuh) dan tidak menghinakannya".(HR Muslim)

Dalam ayat dan hadits yang sudah dijelaskan sebelumnya, Allah dan Rasulullah menganjurkan umat manusia untuk menjalin persahabatan terutama dengan sesama Muslim. Rasulullah juga mengajarkan kepada umatnya untuk menjaga adab pertemanan. Hal inilah yang membuat Rasulullah amat disayangi para sahabat.

  • Bergaul dengan mukmin
  • Dalam sebuah hadits, Rasulullah juga bersabda: "Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap." (HR. Bukhari)
  • Menjaga Perkataan
  • Ketika berbicara dengan teman, alangkah baiknya jika menjaga perkataan agar tidak menyakiti teman. Berkatalah dengan perkataan yang baik, dengan tutur kata yang lembut dan penuh kasih sayang. Rasulullah bersabda: "Mukmin yang paling sempurna imannya adalah mukmin yang paling baik akhlaknya." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
  • Berpakaian yang baik
  • Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah berkata dalam kitab al-Hilyah: "Perhiasan yang tampak menunjukkan kecondongan hati. Orang-orang akan mengklasifikasikan dirimu hanya dengan melihat pakaianmu. Maka pakailah pakaian yang menghiasimu dan tidak menjelekkanmu, dan tidak menjadi bahan celaan dalam pembicaraan orang atau bahan ejekan orang-orang tukang cemooh."
  • Tidak memotong pembicaraan
  • Rasulullah bersabda: "Jika engkau mengatakan 'diamlah' kepada orang-orang ketika mereka sedang berbicara, sungguh engkau mencela dirimu sendiri." (HR. Ahmad)
  • Menghindari perdebatan
  • Meskipun kita tahu teman berbuat kesalahan, maka beritahulah dengan lembut dan sopan, serta jangan mendebat apalagi menggunakan nada tinggi atau membentak.
  • Saling memberi hadiah
  • Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda: "Saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 594, dihasankan Al-Imam Al-Albani t dalam Irwa`ul Ghalil no. 1601).

DAFTAR PUSTAKA

Novitasari, Hesty. Sasanti Juniar. "Reactive Attachment Disorder". Hal 11-20.

Levine A, Heller R (2011). Attached: The new science of adult attachment and how it can help you find and keep love. New York, NY: Penguin Group.

Sperling MB, Berman WH (1994). Attachment in Adults: Clinical and Developmental Perspectives. Guilford Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun