Mohon tunggu...
Dinda Amalia Zahra
Dinda Amalia Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

pecinta matcha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dinamika Dakwah Masa Kini

2 November 2024   11:18 Diperbarui: 2 November 2024   12:46 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dinamika dakwah modern adalah hasil dari transformasi sosial, budaya, dan teknologi yang cepat. Para pendakwah dapat menyampaikan pesan Islam secara lebih efektif dan relevan bagi masyarakat modern dengan memahami tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Dakwah dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi umat manusia melalui pendekatan yang tepat dan pemanfaatan teknologi informasi. Memahami berbagai elemen ini menunjukkan betapa pentingnya perubahan dalam dunia dakwah agar pesan Islam tetap relevan dan dapat masuk ke hati masyarakat luas.

Dakwah di era digital juga dapat digunakan sebagai alat Pendidikan agama. Video ceramah, kursus online, dan sumber daya digital lainnya memungkinkan individu untuk belajar lebih banyak tentang agama mereka atau agama lain. Era digital juga membawa tantangan. Dakwah di media sosial bisa beresiko memunculkan kontroversi dan konflik, terutama karena mudahnya menyebarkan informasi yang salah atau ekstrimisme. Oleh karena itu, harus ada tanggung jawab dalam menyampaikan pesan agama. Disamping itu, era digital mendorong inovasi dalam metode dakwah. Penggunaan media visual, konten interaktif dan platform kreatif lainnya menjadi hal yang penting dalam menarik perhatian dan memahamkan pesan agama. Dakwah di era digital bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk menyebarkan pesan agama, berinteraksi dengan audiens, dan mendidik individu tentang agama mereka. Namun, juga perlu diingat bahwa era digital membawa sejumlah tantangan dan tanggung jawab, dan perlu adanya kesadaran akan dampaknya yang lebih luas.

Tantangan dan Peluang Dakwah di Era Digital

Perjalanan dakwah tidak semudah yang kita bayangkan dan lakukan, terlebih di era digital saat ini banyak problem-problem atau tantangan yang kita hadapi. Terbukti kalau melihat dakwah yang disampaikan melalui media elektronik yang cukup heterogen jumlahnya, jelas ini menunjukkan bahwa era digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam konteks dakwah, yaitu upaya untuk menyebarkan ajaran agama atau keyakinan kepada orang lain. (Qomar Abdurrahman, 2023)

Aktivitas dakwah harus dilakukan secara terus-menerus di setiap waktu dan di semua tempat. Pesan-pesan tentang ajaran islam tidak hanya disampaikan melalui khutbah jumat, khutbah idul fitri dan idul adha, pada peringatan isra' mi'raj, peringatan maulid nabi Muhammad SAW, peringatan nuzulul Qur'an dan perayaan tahun baru islam, tetapi perlu diprogramkan setiap waktu dan kesempatan dengan menggunakan metode dan pendekatan yang berbeda-beda sesuai kondisi dimana mad'u (objek dakwah) itu berada. Orientasi dakwah harus mengacu pada kegiatan internalisasi, sosialisasi dan pengaktualisasian ajaran islam dengan menggunaan pendekatan yang dapat menggugah aspek rasionalitas ranah kognitif dan ranah afektif yang memungkinkan bertumbuhnya pemahaman tercermin dalam tingkah laku dan perbuatannya sehari-hari.

Tema dakwah di era informasi ini juga perlu diangkat tentang kecintaan kepada sesama manusia, karena pada prinsipnya semua manusia adalah bersaudara. Oleh karena itu, ada ikatan persaudaraan sesama manusia itulah maka semua manusia tanpa melihat warna kulit, suku, etnis, bangsa dan status sosial, harus saling mengenal antara satu dengan yang lain. Pengenalan dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yang positif sehingga akan menimbulkan saling menghargai di antara sesama manusia. Pada akhirnya akan lahir rasa saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain karena semua orang akan menyadar status kemanusiaannya yang sejajar dengan manusia lain dan membedakan antara satu dengan yang lainnya. (Rubawati, 2018)

Modernisasi dan globalisasi membawa banyak perubahan dalam pola pikir masyarakat. Masyarakat kini lebih terbuka terhadap informasi dari berbagai sumber, sehingga dakwah harus mampu bersaing dengan berbagai ideologi dan nilai-nilai baru yang muncul. Tantangan ini menuntut da'i untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Selain itu, dakwah juga harus mampu menjawab berbagai isu kontemporer yang dihadapi masyarakat, seperti masalah sosial, ekonomi, dan politik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun