Kota Jember merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Timur. Menurut data dari BPS Jember memiliki jumlah penduduk sebesar 2.451.081 jiwa, dengan angka kepadatan penduduk sebesar 712 jiwa/km, serta memiliki tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 0,56% tiap tahunya.Dengan adanya tingkat pertumbuhan penduduk yang selalu meningkat dalam hal ini bisa dikatakan tinggi akan menimbulkan masalah baru yang ada di kota Jember yaitu antara lain permasalahan di sektor ekonomi karena laju dari pertumbuhan penduduk itu lebih tinggi dari pada tersedianya lapangan pekerjaan yang ada. Kemudian akibat masalah ini akan muncul masalah baru mengenai angka kemiskinan yang semakin tinggi, meningkatnya tunawisma yaitu orang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap karena berbagai alasan yang sangat beragam sehingga mengharuskan tinggal dibawah kolong jembatan, taman umum, dan pinggiran jalan serta nantinya akan menghadirkan sebuah pemukiman kumuh.
Permasalahan pemukiman kumuh muncul di berbagai kota, salah satunya di Kabupaten Jember.pemukiman kumuh menurut UU nomor 1 tahun 2011 adalah pemukiman yang tidak  layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat.Pemukiman kumuh adalah salah satu masalah yang sedang dihadapi oleh kota besar maupun kota berkembang. Secara umum, dapat dilihat dari kondisi fisik berupa bangunan, fasilitas umum yang tidak memadai dan pengelolaan sampah yang kurang teratur. Dilihat dari kondisi sosial ekonomi dimana tingkat kemiskinan dan angka pengangguran yang semakin tinggi maka akan memberikan dampak yang nantinya akan sangat berpengaruh baik dari segi tingkat kriminalitas atau perilaku menyimpang dan juga dari segi kesehatan masyarakat yang akan terganggu akibat dari adanya pemukiman kumuh karena kebersihan yang tidak diterapkan dengan benar dan teratur.
Dalam pelaksanaanya pemukiman kumuh ini masih menjadi alternatif atau solusi tempat tinggal bagi penduduk yang tidak memiliki akses ke pemukiman yang lebih layak atau memadai. Kawasan pemukiman kumuh yang ada kebanyakan sangat padat penduduk juga tidak heran jika mereka bisa tinggal dipinggiran sungai sungai justru nantinya akan menambah masalah karena tidak disertai dengan penataan ruang serta fasilitas umum yang memadai dan terstrktur dengan baik . Sehingga nantinya akan berdampak juga pada lingkungan sekitar yag akan terganggu. Pemukiman kumuh menjadi masalah umum yang ditemukan pada kota kota yang sedang berkembang dengan karakter tidak layak untuk dihuni. Masalah yang dapat dilihat saat ini adalah dalam sektor ekonomi, serta harga beli atau sewa lahan yang semakin lama semakin mahal sehingga, penduduk dengan tingkat pendapatan ekonomi yang rendah lebih memilih untuk tinggal di daerah pemukiman kumuh dibandingkan mencari atau menyewa tempat tinggal yang lebih layak.
Pemerintah perlu lebih berperan dalam menyediakan dan memberikan kemudaan dan bantuan perumahan dan kawasan pemukiman bagi masyarakat.Rumah tempat tinggal merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan dari setiap individu.Masalah mengenai perumahan menjadi masalah yang pentng untuk diperhatikan.Tingginya jumlah penduduk otomatis memberi dampak bagi kondisi fisik yang ada di daerah kota dikarenakan semakin tinggi jumlah penduduk maka semakin tinggi pula angka kebutuhan hunian atau tempat tinggal yang pada ahirnya melahirkan sebuah pemukiman kumuh. Dalam hal ini pemerintah sudah seharusnya memberikan solusi dengan menyediakan fasilitas berupa perumahan yang sesuai dengan tigngkat pendapatan masyarakat. Kemudian memberikan penerapan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat dilingkungan masyarakat sekitar kampung kumuh karena merupakan upaya untuk memberdayakan anggota masyarakat agar mengetahui , mau dan mampu mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
