Mohon tunggu...
Dinda Oktaviana
Dinda Oktaviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sulitkah Mengucapkan Tiga Kata Ajaib?

8 Desember 2021   13:48 Diperbarui: 8 Desember 2021   13:53 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu membutuhkan bantuan dan pertolongan  orang lain. Tidak dapat disangkal bahwa kehadiran orang lain dan orang-orang di sekitar kita dapat  sangat membantu kehidupan kita. Dalam kehidupan bermasyarakat, saling mendukung merupakan salah satu kunci utama dalam membangun  hubungan yang harmonis, baik dengan teman, tetangga maupun kerabat. Jadi ketiga kata ajaib ini juga sangat penting untuk digunakan dalam kehidupan bermasyarakat, ketiga kata ajaib tersebut antara lain "tolong", "maaf" dan "terima kasih".

Kata ini mungkin adalah  kata yang paling sulit untuk diucapkan. Karena pada dasarnya manusia memiliki ego dan gengsi yang tinggi untuk mengakui kesalahannya. Bahkan, tidak jarang pelaku menjadi orang yang paling banyak menimbulkan pertengkaran, hanya untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah atau tidak bersalah. Dengan kata "maaf" kita bisa merendahkan diri kita pada Kebenaran Tertinggi yang ada di dalam diri kita. Memang tidak ada manusia yang tidak luput dari kesalahan, yang membedakannya dengan orang yang melakukan kesalahan adalah tindakan yang diambil setelahnya. Akankah dia  menyesali tindakannya dengan meminta maaf? Tentu saja, kita semua setuju bahwa hal yang benar untuk dilakukan setelah seseorang melakukan  kesalahan adalah meminta maaf. Namun nyatanya tidak demikian setelah melakukan kesalahan, biasanya seseorang akan lebih memilih untuk membenarkan kesalahan yang telah dilakukannya daripada meminta maaf. Mengatakan "maaf" menyiratkan bahwa kita bertanggung jawab atas apa yang telah kita lakukan. "Maaf" tidak berarti  bahwa seseorang  lemah atau kalah, tetapi juga berarti menghormati orang lain dan membawa kedamaian bagi diri kita sendiri. Mereka yang bisa mengakui kesalahannya  adalah pemenang sesungguhnya.

Dengan kata "maaf" kita  lebih memahami bahwa selain perasaan kita sendiri, ada perasaan orang lain yang patut kita hargai. Jangan pernah meminta orang lain untuk lebih menghargai kita, jika kita tidak diingatkan untuk belajar  menghargai orang lain.

 Kata "tolong". Meskipun orang disebut masyarakat yang saling bergantung satu sama lain. Kenyataannya, stratifikasi sosial  masyarakat membuat segala bentuk kerjasama dan gotong royong menjadi bentuk yang artifisial dan imperatif. Sebagaimana kita sering mendengar seseorang lebih terlihat "menyuruh" daripada "meminta tolong". Padahal kata "tolong" membuat kita lebih sadar akan kelemahan dan keterbatasan yang dimiliki. Dengan mengucap "Tolong" kita lebih mampu untuk menerima diri sendiri secara apa adanya, dan melihat apa yang bisa dan tidak bisa kita lakukan.

Kata 'terima kasih' diucapkan ketika kita menerima bantuan dari orang lain,  juga sebagai bentuk rasa syukur atas apa yang telah diberikan, baik dari Tuhan maupun dari orang lain. Kata "terima kasih" membuat kita lebih menghargai hal-hal kecil dan memahami bahwa semua hal baik di dunia ini sangat berarti. Kata "terima kasih" juga membuat kesan yang baik pada orang lain. Karena itu akan membuat seseorang merasa dihargai, mereka akan melakukan yang lebih baik  di lain waktu, dan  juga dapat memberikan efek positif bagi kita. Di depan. Mengucapkan "terima kasih" tidak hanya ketika kita menerima barang atau hal-hal materi, tetapi juga ketika kita menerima bantuan, juga ketika kita menerima pujian atau apa pun yang dapat mengembalikan kegembiraan atau kenyamanan hidup kita. Mengucapkan "terima kasih"  juga bisa dipahami sebagai rasa syukur atas apa yang telah dicapai.

 "Tolong", "maaf" dan "terima kasih" adalah tiga kata ajaib yang dapat mempengaruhi kehidupan kita. Kenapa begitu? Karena jika kita sering menggunakan ketiga kata ini, kita sudah termasuk orang yang hormat. Orang lain akan merasa lebih  dihargai jika kita mengucapkan tiga kata ini saat kita membutuhkan bantuan, mendapatkan bantuan, atau melakukan kesalahan. Melalui tiga kata tersebut, kita sedikit banyak bisa mengetahui kepribadian dan kualitas hidup seseorang. Jangan pernah meremehkan seseorang dengan tidak mengatakan "tolong" saat meminta bantuan. Kemudian, bahkan ketika kita mendapatkan bantuan sekecil apa pun, kita tetap harus mengucapkan terima kasih.

            Belakangan ini banyak  kasus yang menyebar di jejaring sosial seperti bullying, penangkapan, fitnah dan lain-lain secara online. Kasus-kasus ini menjadi viral karena pelaku selalu bertingkah seolah-olah mereka yang terbesar, bahkan setelah ditangkap mereka hanya bisa menundukkan kepala, menyembunyikan rasa malu mereka. Mereka kemudian menjelaskan dengan meminta maaf kepada orang yang  mereka sakiti, apakah permintaan maaf itu tulus atau hanya sebagai tanggapan atas sebuah permintaan. Hal ini menunjukkan bahwa sangat sulit bagi seseorang untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf atas kesalahannya jika tidak dihukum. Kita juga harus ingat bahwa ketika kita meminta maaf itu tidak  menunjukkan bahwa kita lemah, itu menunjukkan bahwa kita memiliki hati yang besar.

Sejak  kata baper pertama kali muncul, orang merasa sangat sulit untuk meminta maaf kepada orang lain. Mereka bahkan tertawa dengan dalih bahwa apa yang dia katakan adalah lelucon yang disertai dengan kata-kata "ah baperan" atau "tanpa pendamping". Mereka sepertinya lupa bahwa manusia juga diberkahi dengan hati nurani yang bisa merasa rentan.

 Semakin ke sini, semakin jarang ketiga kata ajaib itu diucapkan, terutama bagi anak-anak dan remaja di bawah 20 tahun. Padahal, tiga kata ajaib yang sangat penting harus diajarkan sejak usia dini sebagai bagian dari pembentukan karakter. Namun, sulit untuk mendengar ketiga kata itu, entah karena malu atau karena gengsi. Namun dengan tiga kata ini kita bisa menjalin silaturrahmi yang baik, sekaligus kekeluargaan yang harmonis. Meminta bantuan dengan bahasa yang baik dan sopan akan membuat seseorang enggan untuk mengatakan tidak, jika menolak juga akan menggunakan bahasa yang baik.

Memahami kekuatan  ketiga kata ini tidaklah sulit. Kita hanya perlu memahami apa yang dapat disampaikan oleh ketiga kata ini. Lingkungan yang dihiasi dengan pikiran positif, ucapan positif dan energi positif akan membawa kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, mari kita mulai menerapkan ketiga kata ajaib ini dalam kehidupan kita sehari-hari.

Sebagai seorang yang terpelajar, bukan lagi tentang boleh atau tidak, tetapi harus dan wajib sekali tiga kata tersebut kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan pernah merasa malu dan rendah ketika kita meminta maaf, walau bukan kita yang bersalah sekali pun. Justru kita harus malu ketika kita berbuat salah, tetapi kita tidak berani meminta maaf. Kita harus menjadi contoh bagi orang lain dengan menggunakan bahasa yang sopan, karena mengucapkan tiga kata ajaib juga dapat menujukkan bahwa kita memiliki etika yang baik. Jangan pernah merasa gengsi untuk mengucapkan tolong, maaf, dan terima kasih!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun