Pelayanan Kegiatan Bimbingan dan Konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata "guedance" berasal dari kata kerja "to guide" yang mempunyai arti menunjukkan, membimbing, menuntun ataupun membantu. Akan tetapi banyak pendapat yang berbeda-beda menurut para ahli mengenai pengertian bimbingan secara terminologi. Arthur J. Jones sebagaimana dikutip oleh Hellen, "bimbingan sebagai pertolongan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dalam membuat pilihan-pilihan, penyesuaian diri dan pemecahan-pemecahan problem". (Hallen A, 2002 : 4).[1]

Secara etimologis, kata "konsultasi" bermula dari kata Latin "consilium" yang bermakna "dengan atau bersama-sama", yang kemudian dihubungkan menjadi "mengerti dan menyetujui". "Menasihati," di sisi lain, berarti "menyampaikan atau menyampaikan" dalam bahasa Anglo-Saxon. Menurut Syamsu Yusuf (2008:9) berkata "konseling merupakan salah satu bentuk gotong royong.[2]

Menurut Prayitno (2004) mengatakan "Bimbingan dan Konseling adalah layanan dukungan bagi pelajar secara individu maupun kelompok". Dimana memiliki tujuan untuk memandirikan diri siswa dan dapat berkembang secara optimal melalui berbagai layanan serta inisiatif dukungan dalam konseling perorangan, kemasyarakatan, menuntut ilmu, serta karir. "Bimbingan dan Konseling tiada lain kegiatan penataran dalam situasi pengajaran profesional, melainkan layanan pengalaman yang berkaitan dengan kemandirian siswa (ABKIN, 2007)"

Pentingnya memiliki perencanaan yang baik atau matang untuk persiapan kegiatan agar layanan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai program pendampingan. Sebuah rencana dikembangkan menjadi sebuah program melalui beberapa tahapan persiapan. Oleh karena itu, konseling bagi siswa berkebutuhan khusus harus menjadi program tersendiri yang tidak terintegrasi dengan bimbingan belajar umum. Masalah perencanaan layanan konseling bagi siswa berkebutuhan khusus untuk membuat program khusus. Temuan penelitian terkait perencanaan layanan bimbingan dan konseling bagi siswa berkebutuhan khusus adalah sebagai berikut :

• Guru bimbingan dan konseling menilai kebutuhan awal peserta didik.
• mengajar anak berkebutuhan khusus.
• Alat yang digunakan guru bimbingan dan pendampingan kurang lebih) fisik kognitif interaksi sosial komunikasi komunikasi dan pengolahan sensorik.
• Guru bimbingan dan konseling tidak memiliki program khusus untuk anak berkebutuhan khusus.
• Program untuk anak reguler dan anak berkebutuhan khusus masih digabungkan) program.
• Ruang sumber toilet untuk anak berkebutuhan khusus) Kursi roda untuk anak berkebutuhan khusus.

Jalur pendaratan khusus dan fasilitas lainnya tersedia untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling bagi siswa berkebutuhan khusus dilakukan dengan mengecek atau menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan siswa pada saat memperoleh bahan ajar. Layanan bimbingan dan konseling bagi siswa berkebutuhan khusus dilakukan kajian untuk melaksanakan materi atau layanan yang diberikan layanan yang digunakan untuk layanan awal dan konseling siswa berkebutuhan khusus Layanan konseling khusus untuk supervisi kelompok :

• Layanan bimbingan dan konseling bagi siswa berkebutuhan khusus dilaksanakan dengan melihat kemampuan siswa berkebutuhan khusus untuk menerima layanan yang diberikan.
• digunakan untuk memberikan bimbingan dan konseling bagi siswa berkebutuhan khusus Layanan Konseling Jenis Layanan Siswa Berkebutuhan Khusus yaitu Layanan Konseling Kelompok Bimbingan Individu.
• Selain membantu bimbingan belajar dan konseling bagi siswa berkebutuhan khusus.
• Guru bekerja dengan Pendidikan Inklusif.[3]

[1]      M. Nursalim, PENGEMBANGANG PROFESI BIMBINGAN & KONSELING. Jakarta, 2015.

[2]      E. A. H. Prayitno, DASAR - DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2018.

[3]      P. Solekhah, "PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA PESERTA DIDIK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ( ABK ) Abstrak," vol. 2, pp. 468--475, 2020.