Di era yang semakin modern ini, kesadaran akan pentingnya upaya pelestarian lingkungan dan kontribusi dari berbagai pihak, menjadi aspek kunci dalam menjaga keberlanjutan bumi ini. Di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan, langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim telah menjadi prioritas bagi banyak pihak, termasuk di Masyarakat Desa Ngrawan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Program Kampung Iklim (Proklim), yang bertujuan untuk melibatkan masyarakat desa dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Di Desa Ngrawan, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) dalam rangka melaksanakan program UNNES Giat yang memiliki Tagline "Bersama UNNES Giat 8, Membangun Indonesia dari Desa" berusaha berkontribusi maksimal melaksanakan beberapa program kerja, salah satunya yakni memberikan pelatihan pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos menggunakan compost bag untuk mendukung Program Kampung Iklim (Proklim) di Desa Ngrawan.
Pada hari Minggu (03/03/2024), di Desa Ngrawan, mahasiswa GIAT 8 UNNES menyelenggarakan kegiatan pelatihan yang diikuti Anak-anak KBH Tanon, Desa Ngrawan. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan sampah organik bagi lingkungan dan ekonomi. Mahasiswa memberikan pemahaman yang komprehensif tentang dampak negatif dari penumpukan sampah organik serta manfaat yang bisa didapatkan dari mengubahnya menjadi pupuk kompos.
Setelah sosialisasi dilakukan, sesi selanjutnya adalah demonstrasi praktis proses pembuatan pupuk kompos menggunakan Compost Bag. Mahasiswa KKN menjelaskan secara detail langkah-langkah pembuatan pupuk kompos, mulai dari pemilihan bahan-bahan sampah organik, pengaturan proporsi bahan-bahan, hingga pengomposan sampai menjadi pupuk. Para peserta dengan antusias mengikuti setiap langkah yang diajarkan oleh mahasiswa KKN, dengan harapan bisa mengimplementasikannya di rumah mereka masing-masing.
Salah satu peserta, bernama Umi Uswatun Khasanah, dari Remaja Dusun Tanon menyatakan kegembiraanya dari kegiatan pelatihan pembuatan kompos tersebut.
"Pelatihan pembuatan kompos ini, sangat menarik, membuaat kita penasaran mengikuti pembuatan kompos, apa si itu kompos? Gimana sih cara membuat nya? Nah,disini kita semua jadi tau bagaimana cara membuat nya dengan baik dan benar. Kita juga menjadi tahu tata cara pembuatan kompos untuk dijadikan olahan pupuk buat para bapak ibu yang Bertani," ujarnya dengan senyum.
Sambutan hangat atas pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan kompos ini juga disampaikan pengelolan Pokdarwis Dusun Tanon Desa Ngrawan
"Saya Kang Tris, pengelola Pokdarwis Desa Menari KBH Tanon, sangat berterimakasih dengan kegiatan temen-temen KKN Giat 8 ini yang mendukung kegiatan kami untuk Program Proklim, karena kami sedang proses untuk pengajuan Program Proklim, salah satunya adalah pengelolaan kompos, dimana disekitar kita banyak sekali sumber sumber bahan untuk dijadikan kompos, tapi kita tidak tau caranya seperti apa. Terima kasih sudah diadakan kegiatan pelatihan ini untuk anak-anak di KBH Tanon di Desa Menari ini, sehingga harapannya ini bisa dipraktikan, sehingga bisa mendukung adanya program pelestarian lingkungan, kemudian bisa dipraktikkan dan tentunya bisa menjadi sasaran edukasi untuk tamu-tamu yang datng di Desa Menari. Terima kasih temen temen KKN Giat 8 UNNES atas pelatihan dan ilmunya, dan saya juga jadi kepo untuk belajar ini."
Pelatihan ini tidak berhenti sampai disini, compost bag untuk wadah limbah organik diletakkan di sekitar taman toga, tujuannya untuk fasilitas edukasi ketika ada kegiatan masyarakat atau kunjungan paket wisata edukasi di 'Desa Menari', KBH Tanon, Desa Ngrawan.