Pandemi mulai memasuki Indonesia pada awal 2020. Meluasnya persebaran Covid-19 baik di dalam negeri maupun luar negeri tentunya menjadi ancaman yang membahayakan bagi kesehatan. Dampak Virus Corona atau Covid 19 nampaknya berimbas pada semua sektor terutama ekonomi.
Hal tersebut tentu saja berdampak pada daya beli masyarakat. Diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk membatasi interkasi antara orang satu dengan yang lain dan kelompok satu dengan yang lain yang diharapkan dapat mengurangi penularan Covid 19.
Selain itu perpanjangan PPKM yang dilakukan terus menerus tentunya akan berdampak besar pada sektor ekonomi seperti proses pengiriman bahan baku maupun distribusi produk dan terntunya pada daya beli masyarakat.
Wirausaha kecil dan menengah tentunya sangat mengalami dampak terjadinya pandemi ini. Salah satu contoh pemilik wirausaha yang juga merasakan penurunan penjualan karena pandemi Covid 19 yaitu Bapak Dery selaku pemilik usaha Madu Royal Jelly. "Orang-orang jadi takut untuk datang langsung ke sini (tempat usaha)," ungkap Bapak Dery.
Beliau juga menjelaskan bahwa Beliau hampir kehilangan separuh dari pelangganya akibat pandemi ini. Kurangnya pengetahuan tentang pemasaran melalui media digital juga menjadi permasalahan wirausaha Madu Royal Jelly. Bapak Dery hanya mengandalkan WhatsApp sebagai media digital pemasaran yang cangkupannya tidak seluas media sosial dan E-commerce.
Penurunan penjualan yang derastis tentunya memacu Saya untuk membantu Bapak Dery agar dapat survive ditengah sulitnya kondisi saat ini. Keterbatasan pengetahuan tentang pemasaran melalui media sosial tentunya dapat diatasi dengan pendampingan pembukaan akun media sosial Instagram maupun Facebook.
Selain membukakan akun, pendampingan untuk mengisi konten pada media sosial tentunya akan dilakukan, mengingat konten merupakan pembentukan branding yang baik bagi suatu produk. Lalu agar dapat menarik pelanggan baru tertarik, maka konten berisi foto maupun video produk akan diambil dengan sebaik mungkin dengan pendampingan.
Karena Madu Royal Jelly sendiri telah memiliki kemasan yang cukup menarik maka apabila dikemas dalam kenten yang juga menarik maka bukan tidak mungkin pembeli akan bertambah. (Dinda Ayu L/ KKN BTV III UNEJ/ KLP 29/ Wirolegi/ Dr. Rokhani, S.P., M.Si.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H