Mohon tunggu...
Dinda Ayuni
Dinda Ayuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi jalan² dan makan² Walking tour

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Konsep kemanusiaan dalam ilmu budaya dasar

3 Februari 2025   21:49 Diperbarui: 3 Februari 2025   21:49 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

PENDAHULUAN 

Tujuan dari kajian ilmu budaya dasar adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman manusia tentang moralitas, budaya, dan nilai-nilai kemanusiaan. Gagasan tentang kemanusiaan, yang meliputi hakikat manusia, keberadaan mereka, dan hubungan mereka dengan satu sama lain, lingkungan, Sang Pencipta, dan diri mereka sendiri, merupakan salah satu topik utama dalam Ilmu Budaya Dasar. Menurut definisi ini, manusia adalah makhluk sosial, budaya, dan spiritual selain makhluk biologis. Nilai-nilai kemanusiaan yang menjaga perdamaian dalam menghadapi keberagaman meliputi empati, keadilan, kasih sayang, dan penghormatan terhadap martabat manusia. Membangun kesadaran kritis merupakan alasan mengapa berbicara tentang gagasan tentang kemanusiaan dalam Ilmu Budaya Dasar menjadi penting.dan kesadaran tentang masalah sosial dan budaya termasuk konflik, prasangka, dan ketidakadilan. Diyakini bahwa dengan memahami gagasan ini, orang akan mampu berpikir, bertindak, dan berperilaku lebih etis, menghargai keberagaman, dan membantu meningkatkan kualitas hidup. Strategi ini relevan, terutama mengingat kesulitan yang ditimbulkan oleh industrialisasi dan globalisasi, yang sering kali merusak nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, dalam masyarakat multikultural, studi tentang umat manusia melalui Ilmu-Ilmu Budaya Dasar berfungsi sebagai jembatan untuk mempromosikan sikap cinta kasih, solidaritas, dan toleransi.

A.Budaya yang membentuk kebiasaan dan karakter

Saya menemukan bahwa Ilmu Budaya Dasar memiliki beberapa tujuan, seperti mengembangkan manusia dengan pemahaman yang komprehensif tentang dunia di sekitar mereka, dari definisi yang dibahas di atas. Misalnya, memahami budaya orang lain menjadi penting bagi siswa untuk mengembangkan jaringan sosial dan profesional mereka setelah lulus. Menjadi lebih mudah bagi kita untuk memahami sudut pandang orang lain dari latar belakang budaya yang beragam semakin kita memahami peradaban mereka.

Karena budaya dan manusia saling terkait erat dan tidak dapat dipisahkan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa budaya merupakan produk keberadaan manusia, yang berkembang bersama orang lain. Struktur sosial yang utuh dengan orang-orang yang memiliki warisan bahasa dan budaya adalah hubungan antara budaya dan masyarakat. Struktur sosial dan budaya adalah dua abstraksi yang berbeda dari fenomena yang sama. Dengan demikian, budaya dan struktur sosial adalah konsep yang saling melengkapi, dan sulit untuk meneliti bagaimana keduanya memengaruhi satu sama lain.

Selain itu, di masa lalu, manusia hanya berperilaku dalam batas-batas lingkungan alam dan patuh pada alam. Namun, berkat kemajuan teknologi, manusia sekarang bahkan dapat memanfaatkan sumber daya alam dan tidak lagi takut dengan kebiadaban hewan. Budaya mengatur agar orang-orang memahami bagaimana mereka seharusnya bersikap, bertindak, dan menentukan pandangan mereka terhadap orang lain. Kualitas interaksi ditentukan oleh sikap dan tindakan.

B. Adaptasi dalam Lingkungan Setempat Adaptasi merupakan kondisi yang wajar bagi manusia ketika hidup di suatu lingkungan tertentu, karena setiap orang akan menyesuaikan diri dengan segala sesuatu. Oleh karena itu, adaptasi merupakan faktor atau kondisi yang wajar, bahkan tidak dapat dihindari dan dialami oleh manusia sepanjang hidupnya. Adaptasi dapat terjadi karena berbagai hal yang sifatnya kondisional, dan adaptasi dihasilkan oleh hubungan-hubungan. Namun, dalam konteks ini, adaptasi merupakan adaptasi lebih lanjut dari hubungan-hubungan audio visual, dan tidak menutup kemungkinan terciptanya suatu kebudayaan melalui cara ini, karena segala sesuatunya harus saling melengkapi atau mendukung.

C.ngamatan manusia memerlukan pemahaman dan bagaimana hal itu berhubungan dengan wahyu tentang kosmos. Baik interpretasi subjektif maupun objektif berasal dari pengamatan. Segala sesuatu dapat dipahami berdasarkan data empiris, sentimen, fakta, dan keadaan individu. Kita dapat merasionalisasikannya atau menafsirkannya secara objektif atau subjektif berdasarkan pengamatan. Objektif, artinya orang tidak dapat membantah apa yang sebenarnya terjadi. Misalnya, meskipun setiap sungai di dunia bermuara ke laut, mengapa laut tidak penuh? Subjektif, artinya kita menafsirkan apa yang kita lihat dengan cara kita sendiri. Menurut perspektif ini, orang menciptakan peradaban berdasarkan apa yang mereka temukan dalam wahyu. Dua reaksi terhadapnya menjadi jelas setelah pengamatan. Yang pertama adalah orang mulai berpikir tentang mengalami sesuatu yang mereka yakini asli dan kemudian mencoba mengubahnya menjadi kebutuhan budaya. Bagi mereka, hal itu berubah menjadi budaya tersendiri dan kebiasaan yang meresap ke dalam masyarakat. Manusia menciptakan budaya, dan budaya bergantung pada manusia. Karena manusia adalah faktor penentu dalam kerangka budaya. Tuhan menciptakan manusia untuk melaksanakan kehendak-Nya. Pencipta planet ini memberikan hak cipta kepada manusia. Kita menyebutnya sebagai "ganjaran terbesar" Tuhan bagi manusia. Ganjaran Piala Dunia tidak sebesar ini. Manusia zaman sekarang seharusnya bangga dengan hak cipta yang diberikan oleh penciptanya. Karena manusia adalah yang menghasilkan kebudayaan, maka manusia adalah pribadi yang penting. Dari bahan-bahan yang disiapkan oleh Tuhan, dan dari inisiatif Tuhan dalam mewujudkan kehendak-Nya, sehingga menimbulkan respons dari manusia. Jadi, Tuhan sungguh-sungguh memperhatikan manusia karena manusia adalah wakil Tuhan untuk menjaga alam semesta melalui kebudayaan yang dihasilkannya dari ciptaan Tuhan. Menurutnya, dari sudut pandang Alkitab, ada penegasan bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang memiliki awal dalam proses penciptaan.

D. Komunikasi Sosial

Hubungan dan adaptasi sangat erat kaitannya dengan kontak sosial, yang juga dikenal sebagai komunikasi. Manusia terlibat dalam interaksi budaya yang menghasilkan berbagai produk yang membantu memenuhi kebutuhan dasar, mewujudkan cita-cita biologis dan kemanusiaan, serta mewujudkan konsep yang menyatukan hubungan dalam kelompok komunal baik kecil maupun besar. Kita menyadari bahwa berinteraksi dengan seseorang tanpa hubungan sangatlah mustahil. Ini tidak sama dengan pertemuan jangka pendek, seperti ketika seseorang mengunjungi suatu tempat selama beberapa jam. Tentu saja, kontak sosial menciptakan hubungan dan adaptasi, dan tindakan seseorang dapat menghasilkan hasil subjektif atau objektif, tergantung pada bagaimana seseorang menafsirkan peristiwa tersebut; misalnya, jika seseorang mencoba sesuatu dan menganggapnya berhasil, efek interaksi sosial akan diperhitungkan atau mungkin diuji terlebih dahulu. Hasil interaksi manusia dengan satu sama lain dan dengan lingkungan adalah yang memunculkan budaya. Adaptasi dan interaksi terjadi dalam hubungan, dan sebaliknya. Konsep kontak (komunikasi) lintas budaya, atau antara agama dan ras, sangat penting dalam lingkungan pluralistik Indonesia. Hal ini berpotensi untuk meningkatkan bukan hanya ketahanan interaksi antarmanusia tetapi juga ikatan yang mengikat bangsa, masyarakat, kelompok etnis, dan seterusnya bersama-sama.

E.Faktor-faktor yang mendukung pembelaan suatu budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun