Hasil penelusuran mahasiswa KKN kolaboratif serta informasi yang didapatkan dari perangkat desa, diperoleh bahwa masih banyak warga Desa Tisnogambar yang belum memiliki kelengkapan administrasi kependudukan. Hal ini terjadi karena masih banyak warga yang berpikir bahwa kepemilikan identitas kependudukan tidak terlalu memiliki dampak pada kehidupan mereka.Â
Padahal identitas kependudukan wajib dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia. Selain itu, identitas kependudukan juga diperlukan untuk melakukan berbagai urusan-urusan seperti bantuan sosial, beasiswa, pendaftaran BPJS dan lain-lain.Â
Karena fenomena tersebut, mahasiswa KKN Kolaboratif ingin mengangkat isu tersebut menjadi sebuah program kerja dengan judul "Sosialisasi dan Edukasi terhadap Pentingnya Administrasi Kehidupan Dalam Penyaluran Bantuan Sosial Kepada Masyarakat Tisnogambar". Mahasiswa KKN Kolaboratif ingin membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial bagi mereka yang tidak memiliki identitas kependudukan.Â
Hal tersebut menyulitkan perangkat desa dalam melakukan pemerataan bantuan sosial kepada masyarakat, karena salah satu syarat masyarakat untuk mendapatkan bantuan sosial adalah dengan memiliki identitas kependudukan. Dengan adanya program kerja ini dapat membantu perangkat desa maupun pemerintah untuk melakukan pemerataan bantuan sosial.
Program kerja ini direncanakan berjalan selama 1 minggu dimulai dari hari Sabtu (20/08/2022), dimulai dari mahasiswa berkoordinasi dengan perangkat desa untuk pemetaan wilayah yang memiliki warga dengan kepemilikan identitas kependudukan paling sedikit.Â
Dari hasil koordinasi dengan perangkat desa, didapatkan bahwa wilayah dengan kesadaran penduduk atas kepemilikan Kartu keluarga dan kartu tanda penduduk paling rendah ialah RW 6 dan RW 7 Dusun Jatisari.
Setelah dilakukan pemetaan wilayah, selanjutnya mahasiswa membagi tim agar proses survey dan sosialisasi terhadap sasaran program berjalan secara efektif dan efisien. Terdapat 5 Rukun tetangga sebagai sasaran wilayah program kerja, dengan 2 orang dari mahasiwa KKN sebagai penanggung jawab pada setiap RT.Â
Setelah dilakukan pemetaan wilayah dan penanggung jawab masing masing sasaran, selanjutnya mahasiswa diterjunkan untuk melakukan survey pendataan dan edukasi.
Proses pencarian target program kerja sejalan dengan pelaksanaan verifikasi dan validasi data penduduk penerima bantuan DTKS. Mahasiswa meminta Ketua RT untuk mengantarkan ke alamat penduduk penerima bantuan sosial serta ke sasaran program kerja administrasi kependudukan, yakni warga kurang mampu yang belum memiliki identitas kependudukan.Â
Di hari pertama program kerja berjalan, didapatkan 6 penduduk yang belum memiliki kartu keluarga, saat ditanya alasan tidak mengurus administrasi kependudukannya didapatkan bahwa rata rata jawaban tiap penduduk ialah merasa tidak perlu karena tidak beraktivitas keluar dari desa.