Mohon tunggu...
Din Bebe
Din Bebe Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hidup emang misterius,,,,,,,,,,

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Anak Sopir Taksi Kepincut Barang Jaminan Penumpang

8 September 2012   15:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:45 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Salahkah saya mengunakan barang jaminan yg saya anggap Penjamin tidak ada kabar berita ??


Siang itu kira-kira pk: 15.00 saya baru saja mengantar penumpang kesekitaran daerah Abian Base  MengwiTani. Saat mau kembali balik kedaerah kerobokan seseorang penumpang melambaikan tangan memanggilku.

Dari penampilannnya nampak seperti seorang buruh bangunan, sedikit kumal pakaiannya dengan menggendong tas dan sebuah helm. Dia minta diantar ke daerah Tuban Kuta.

Dalam perjalanan dia mengajak ngobrol seputar pekerjaan saya sebagai seorang sopir taxi. Sesekali dia menyela menjawab teleponnya yg berdering. Sekilas dari yg saya dengar dari pembicaraannya dia sdg dlm kesusahan dl keluarga.

Saat memasuki daerah Kuta, tepatnya didepan Gelael SM dia nampak gelisah. Tak lama kemudia dia meminta saya utk berhenti dan mengatakan bahwa dia tidak punya uang utk bayar ongkos taksi. Masih dengan senyum pahit dia mengatakan bahwa tadinya dia bermaksud keseseorang didaerah Kuta utk minta bayaran ongkos taksi akaan tetapi yg bersangkutan tdk ada ditempat.

Sejenak saya diam ,," mengapa dia nekad naik taksi ya,,,pikirku ??? " . Dan mengatakan padanya bahwa itu bukan masalah besar namun biar adil dan saling percaya saya minta sesuatu sbg jaminan. Akhirnya  didapat kesepakatan bahwa tas gendong yg berisi perlengkapan Pakaian Upacara Adat Bali dan helmnya bisa saya ambil sbg jaminan ongkos taksi Rp. 75000 seperti yg tertera di argometer.

Sebelumnya dia bermaksud menjual HP miliknya akan tetapi dari 2 konter Hp yg dikunjungi tak satupun bersedia membaya Hp yg ditawarkannya. Sayapun mencoba utk mengambil Hp tsb sbg jaminan daripada harus mengambil tas dan helmnya namun dia menolak dgn alasan butuh sbg alat komunikasi ama temennya.

Kini hampir 1 bulan berlalu saya dikagetkan dgn seseorang yg titip pesan kekantor tmpt saya kerja bahwa seseorang "mr x" berharap saya menghubunginya. Awalnya saya pikir itu pelanggan saya yg butuh taksi namun ternyata dia adalah pemilik barang yg saya sebut diatas. Padahal saya sdh hampir lupa akan kejadian dan barang milik dia tsb. Saya baru ingat kembali jikalau barangnya masih terbungkus dilemari baju selepas saya Laundry sebelumnya.

Ada hal yg menarik atas peristiwa tsb  yakni diantara barangnya tsb ada sebuah JAKET kain yg disukai sama anak saya. Nah karena sdh hampir 1 bulan tdk ada kabar saya berpikir pemiliknya sdh melupakan dan membiarkan barangnya mau DIAPAIN. Jadiketika anak saya meminta jaket tsb sayapun tanpa pikir panjang mempersilahkannya.

Tentu saja  dgn adanya dia meminta kembali barangnya ini membuat hati saya MALU yg sdh memvonis terlalu cepat bahwa pemiliknya sdh melupakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun