Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga sukses melakukan program student outbound di Prince of Songkla University, Thailand. Program ini adalah kegiatan yang dilakukan untuk memfasilitasi mahasiswa untuk memiliki wawasan internasional dan saling berkolaborasi serta memperkuat jejaring Kerjasama, pemahaman sosial dan kultural, serta memeberikan pengalaman secara langsung bagaimana program Pendidikan keperawatan yang ada di Thailand. Program student outbound ini diikuti oleh 2 dosen Fakultas Keperawatan yakni Dr. Yulis Setiya Dewi, S.Kep.,Ns.,M.Ng dan Dr. Kristiawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Serta 3 mahasiswa dari program S1 dan Profesi Ners. Mahasiswa tersebut antara lain: Aryan Firmansyah (A21), Dinatur Rofifah (A21) dan Bachtiar (Profesi Ners). Kegiatan student outbound tersebut dilakukan selama 5 hari yang berlangsung pada Senin (21/10/2024) sampai (25/10/2024).
Kegiatan pada hari kedua ini adalah berkunjung ke Songklanagarind Hospital dan mengunjungi beberapa ruangan seperti Labor Room (LR), PMCU, PICCU dan Oncology Chemotheraphy. Dalam kegiatan ini mahasiswa dan dosen dikenalkan dengan ruangan yang ada dan fasilitas yang ada di ruangan dan beberapa cara penatalaksanaan kasus yang ada di setiap ruangan. Pada saat di ruangan Labor Room / Ruang Bersalin mahasiswa dan dosen dikenalkan dengan inovasi yang dibuat oleh perawat ruangan dimana terdapat inovasi bantal penghangat yang berisikan beras yang dapat dihangatkan menggunakan microwave dan bantal ini berfungsi untuk mengatasi nyeri pada payudara saat ibu menyusui. Pada ruangan anak / PMCU mahasiswa dan dosen dikenalkan dengan fasilitas yang ada seperti tersedianya 22 bed dan 2 kamar isolasi bertekanan, area bermain anak yang lengkap, inovasi double checker sebelum melakukan tindakan pada pasien anak dengan mengecek gelang pasien menggunakan scanner dan akan muncul mengenai informasi klien pada layer monitor scanner dan tersedianya ruangan khusus untuk melakukan tindakan invasive pada anak seperti pemasangan jalur infus, ruangan yang terpisah ini bertujuan agar ketika anak menangis atau berteriak tidak akan mengganggu kondisi psikologis pasien anak yang ada di sebelahnya. Kemudian pada ruangan ICU kami diperlihatkan dengan inovasi alat timer pengingat tindakan agar pengelolaan pasien sepsis dapat ditangani dengan baik dalam waktu 2 jam. Pada ruangan perawatan bayi kami dikenalkan dengan inovasi restrain pada bayi agar hasil foto x-ray pada bayi terlihat dengan jelas. Dan pada ruangan terakhir yaitu ruangan kemoterapi dimana kami diperlihatkan penatalaksanan yang dilakukan di rumah sakit ini, sebagai tambahan informasi rumah sakit ini melayani 1.000 pasien kemoterapi dalam seminggu.
Penulis: Bachtiar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H