Mohon tunggu...
Dinasti Sekar Putri
Dinasti Sekar Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Dinasti Sekar Putri. Saya memiliki hobi mendengarkan musik. Saya saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Keterampilan Sosial dan Kolaborasi Melalui Pendidikan Seni

20 Oktober 2024   13:16 Diperbarui: 20 Oktober 2024   13:31 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam kerja kelompok atau proyek kolaboratif, perbedaan pendapat dan konflik tidak dapat dihindari. Misalnya, siswa mungkin memiliki ide yang berbeda tentang bagaimana sebuah karya seni kelompok harus dilakukan. Melalui pembelajaran seni, anak-anak dilatih untuk mengatasi konflik semacam ini secara positif dan kreatif.

Mereka belajar untuk tidak hanya memaksakan ide mereka tetapi juga mempertimbangkan sudut pandang orang lain dan mencari solusi yang memuaskan semua pihak. Keterampilan penyelesaian konflik ini sangat penting dalam kehidupan sosial, dan seni menyediakan lingkungan yang lebih santai di mana anak-anak dapat berlatih keterampilan tersebut tanpa tekanan yang berlebihan.

5. Meningkatkan Rasa Percaya Diri melalui Partisipasi dalam Kelompok

Kegiatan seni yang melibatkan kerja kelompok juga dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa. Ketika mereka bekerja dalam tim dan melihat bahwa kontribusi mereka dihargai, mereka merasa lebih yakin tentang kemampuan mereka. Partisipasi dalam pameran seni kelas, drama, atau pertunjukan musik memberikan anak kesempatan untuk menunjukkan bakat dan kerja keras mereka kepada teman-teman sekelas, guru, dan orang tua.

Proses ini juga membantu mereka merasa lebih terlibat secara sosial, karena mereka bekerja bersama teman-teman untuk mencapai tujuan bersama. Keterlibatan aktif dalam kegiatan seni juga bisa mendorong anak yang pemalu atau kurang percaya diri untuk lebih terbuka dan berinteraksi dengan orang lain.

6. Pembentukan Identitas dan Kesadaran Sosial

Seni memungkinkan anak-anak untuk mengekspresikan identitas diri mereka dan, melalui proses ini, mereka juga belajar tentang identitas dan budaya orang lain. Misalnya, ketika anak-anak bekerja bersama dalam proyek seni yang mengeksplorasi tema budaya, komunitas, atau isu sosial, mereka tidak hanya mengembangkan keterampilan seni tetapi juga kesadaran sosial yang lebih besar.

Melalui interaksi ini, mereka memahami bagaimana seni bisa menjadi alat komunikasi yang kuat untuk mengatasi isu-isu sosial, seperti keragaman budaya, lingkungan, dan kesetaraan. Ini membantu membentuk generasi yang lebih sadar akan lingkungan sosial mereka dan bagaimana mereka bisa berkontribusi secara positif.

7. Mengatasi Rasa Gugup dalam Berbicara di Depan Umum

Dalam pembelajaran seni, anak-anak sering kali diminta untuk memperlihatkan atau mempresentasikan karya mereka di hadapan teman-teman sekelas. Ini membantu mereka mengatasi rasa takut berbicara di depan umum sejak usia dini. Keterampilan ini sangat penting, karena kemampuan berbicara dengan percaya diri di depan orang lain adalah bagian penting dari kehidupan sosial dan profesional.

Seni menyediakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk mempraktikkan keterampilan ini, karena penekanan biasanya lebih pada ekspresi dan usaha daripada kesempurnaan. Ini membuat anak-anak merasa lebih nyaman dan berani untuk mengekspresikan ide mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun