JAKARTA - Tahukah anda sampah yang dihasilkan oleh Jakarta sebanyak 7.800 ton per harinya. Namun hanya sekitar 5.500 ton yang diangkut ke TPST Bantargebang. Sedangkan 14 persennya atau sekitar 1.000 ton sampah berhasil ditangani melalui pengolahan berbasis masyarakat dengan Bank Sampah dan Sentra 3R.
Pengangkutan sampah pun menggunakan sistem dari TPS ke TPST Bantargebang menggunakan kendaraan milik pemerintah sebanyak 731 unit dan kendaraan swasta sebanyak 384 unit. Pada tahun 2011, sampah berhasil dikurangi sebanyak 13 persen, tentunya pemerintah selalu menaikan target 1 persen setiap tahunnya untuk mengurangi timbunan sampah dengan penanganan berbasis masyarakat.
Selain itu, Dinas Kenersihan DKI Jakarta sedang membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan sampah di TPST Bantargebang. Saat ini telah menghasilkan 12 MW dari kapasitas terpasang yang direncanakan 26 MW.
Permasalahan utama penanganan sampah di Ibu Kota adalah rendahnya kesadaran masyarakat untuk memelihara kebersihan lingkungan, serta banyaknya TPS ilegal.
Pemerintah pun telah melakukan upaya, sebagai berikut:
1. Penetapan Perda no.3 Th.2013 tentang Pengelolaan Sampah (bisa diunduh disini)
2.Penutupan TPS ilegal.
3.Penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana penanganan sampah.
4.Pembangunan ITF (Intermediate Transfer Facility) dengan teknologi ramah lingkungan.
5.Pembangunan TPS berkonsep ecogreen.
Sampah di Jakarta pun berasal dari 52,97% pemukiman, 27,35% dari perkantoran, 8,97% dari kegiatan industri, 5,32% dari sekolah, 4% dari pasar dan 1,4% dari sumber lainnya.