Mohon tunggu...
Dina Safitri
Dina Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung

HOBI: TRAVELING FAVORIT: DENGAR MUSIK KONTEN FAV: VIDIO EDUKASI, REVIEW PRODUK DAN KONTEN HARIAN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Imbalan Tinggi Atau Risiko Rendah: Pengaruh Terhadap Minat Investor Untuk Keberhasilan Finansial

22 November 2024   15:22 Diperbarui: 22 November 2024   15:27 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Investasi merupakan salah satu  sarana perencanaan keuangan yang sehat dan berkelanjutan. Diera modern, Investasi menjadi alat yang efektif untuk menciptakan pendapatan pasif karena memungkinkan uang yang dimiliki bekerja secara produktif tanpa keterlibatan aktif dari pemiliknya. Beberapa instrumen seperti tabungan, deposito, bidang properti, saham, obligasi, emas, sektor-sektor usaha dan sebagainya dapat menambah arus pendapatan. Hal itu memungkinkan investor untuk fokus pada kegiatan lain. Namun, untuk memastikan investasi menghasilkan pendapatan yang optimal, investor perlu merencanakannya dengan matang.

Dalam dunia investasi, keputusan seorang investor sering kali dipengaruhi oleh preferensi pribadi antara potensi keuntungan besar dan risiko yang kecil. Keduanya memiliki karakteristik dan implikasi yang berbeda terhadap keberhasilan finansial.

 Imbalan adalah keuntungan yang diperoleh dari investasi. Imbalan berupa hasil dalam bentuk keuntungan modal (capital gain) atau pendapatan rutin (dividen atau bunga). Imbalan sering kali dikaitkan dengan tingkat pengembalian yang diharapkan atau yang telah tercapai dari suatu instrumen investasi. Sedangkan risiko adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau kehilangan nilai dari dana yang diinvestasikan.

Imbalan dan resiko dalam investasi memiliki hubungan yang erat. Prinsip umum yang berlaku adalah semakin tinggi risiko, semakin tinggi potensi imbalan yang diperoleh dan sebaliknya. Misalnya investasi saham yang menawarkan potensi imbalan yang besar, tetapi dengan flukstuasi harga yang signifikan, sehingga risikonya juga lebih tinggi. Sebaliknya, instrumen seperti deposito atau obligasi cenderung lebih stabil dengan risiko yang lebih rendah, tetapi keuntungan yang dihasilkan juga rendah.

Investor yang mengutamakan potensi keuntungan besar biasanya memiliki profil risiko yang lebih tinggi. Seperti investasi yang Memberikan peluang untuk akumulasi kekayaan lebih cepat pasti berisiko Volatilitas tinggi, dengan peluang kerugian besar. Sebaliknya, Investor yang mengutamakan risiko rendah biasanya mencari kestabilan dan keamanan investasi. Pertimbangan utamanya adalah menjaga modal dengan risiko minimal.

Dengan pemahaman yang baik tentang konsep imbalan dan risiko, investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas, memilih investasi yang sesuai dengan tujuan finansial dan profil risiko mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun