Mohon tunggu...
Dinar Febri Budiman
Dinar Febri Budiman Mohon Tunggu... Sales - Aku tak pernah mencela hujan karena yang ku harap reda itu kecewamu

Spritual, filsafat dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu yang Melarutkan Waktu

5 September 2022   21:59 Diperbarui: 5 September 2022   22:01 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Cerofobi

Sepasang mata ini selalu menati dirimu kembali.

Sampai pada tepi hari aku masih di sini,

di sini terdiam untuk mendengar bunyi langkah kaki dari seseorang yang aku kenali.

Kiranya itu dirimu?


Namamu tidak begitu panjang, namun cukup menghabiskan ruang di hatiku.

Namamu yang beserta kenangan, 

Bayangmu terawetkan oleh kadar asin air mata dalam diriku.

Bekasi, 5 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun