Ilustrasi : insankimezar
Kenapa hadirmu bagai bulan ?
Yang benderang bagai purnama lalu perlahan meredup menjadi sabit dengan sedikit sorot cahaya.
Kini hanya aku dan gelap tanpa dirimu, padahal cintaku bagai langit yang tanpa tepi.
Sekali pun aku masih bisa tertawa percayalah itu hanya untuk menyamarkan bunyi gemercik tangis pada rongga dada.
Seandainya kamu dapat melihat tangis yang ku sembunyikan maka nampaklah samudra air mata yang tak akan mampu diseberangi oleh siapa pun.
Aku lebih memilih untuk mereguk air mataku sendiri dari pada harus terlihat menangis karena kamu.
Bekasi 27 Juli 2022
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!