Palestina,Syiria, Rohingya serta yang lainnya, telah menjadi bukti nyata bahwasanya kaum muslimin di negara-negara islam saat ini diperangi dan dibantai habis-habisan secara terang-terangan. Baik dengan gencatan senjata, bom nuklir dan sebagainya. Semestinya hal demikian menjadi kesadaran bagi kita bahwa akan sangat penting menjaga ukhuwah dan memperkuat keimanan serta ketakwaan, karena faktanya umat islam tak hanya diserang melalui gencatan senjata saja, strategi terbaru kaum kafir ialah dengan menyerang pemikiran para muslimin.
Berbagai upaya dilakukan demi mengalihkan umat islam dari agamnya. Kaum barat kemudian membuat langkah-langkah untuk menjauhkan umat islam dari agamanya. Jika dahulu misi yang mereka bawa yakni Gold, Glory, Gospel. Kini mereka mengusung 3F, yaitu Fashion, Food dan film.
Ghazwul fikri adalah penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat islam guna merubah apa yang ada di dalamnya sehingga tidak lagi bisa mengeluarkan darinya ha-hal yang benar karena telah tercampur aduk dengan hal-hal yang tidak islami.
Ghazwul fikri bukanlah sesuatu yang baru, kemunculannya sudah ada sejak dahulu, dimana peletak pertama ghazwul fikri adalah iblis,Seperti yang dijelaskan dalam Q.S al-Baqarah ayat 30-38. Mengenai Kisah Nabi Adam A.s dan Siti Hawa yang dihasut iblis untuk memakan buah khuldi dan membuat Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan oleh Allah SWT ke bumi  menjadi bentuk pertama dari ghazwul fikri. Serta kisah Qabil dan habil dimana iblis membisikan Qabil untuk membunuh saudaranya sendiri (Habil). Demikianlah iblis menyesatkan musuh-musuhnya, dan target berikutnya adalah kita.
"Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat, "sujudlah kamu kepada Adam!" Maka merekapun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri,dan dia termasuk golongan yang kafir." (Q.s Al- baqarah:34).Iblis telah bersumpah untuk menyesatkan anak cucu Adam sehingga ia mendapatkan teman untuknya di neraka.
Ada beberapa metode dalam Ghazwul fikri yang harus kita waspadai tersebut diantaranya adalah dengan menimbulkan keragu-raguan terhadap Al-Qur'an, menjadikan umat muslim tidak bangga dengan identitas muslimnya, penyampuran pikiran liberal (kebebasan) dan westernisasi. Apabila hal tersebut telah kita rasakan sendiri dampaknya maka segeralah perbaiki diri.
Karena di era moderen ini bayak sarana untuk menyebarluaskan Ghazwul fikri, terutama melalui media, pendidikan (buku anak sekolah yang dimuat konten porno), hiburan dan olahraga yang tentunya bersinggungan langsung dengan kehidupan pribadi kita saat ini.
Ghazwul fikri tidak akan pernah berhenti sampai tujuan untuk meruntuhkan akhlak muslim dan hingga pemurtadan terjadi dimana-mana sehingga umat muslim perlahan-lahan akan hilangan dari muka bumi.
Oleh karenanya umat muslim harus bangkit dari keterpurukan dengan meningkatkan kembali ilmu pengetahuan agama maupun umum, menyaring segala macam informasi terlebih dahulu dengan tidak menelannya mentah-mentah, memiliki taktik tersendiri untuk bertahan dan menang di arus globalisasi dan westernisasi ini, dengan memiliki sifat furqon (pembeda) sehingga dapat membedakan antara yang hak dan yang bathil.
Mengingat ghazwul fikri ini adalah tantangan yang besar dan berat yang dihadapi umat islam maka butuh keberanian dan tekad yang kuat serta besar pula untuk menghadapinya. Maka sudah menjadi tugas kita semua untuk mengingatkan saudara kita agar kembali lagi berpegang teguh pada Al-Qur'an dan sunnah. Sehingga umat islam tetap kuat dan kokoh pada keislamannya, agar umat ilam kembali pada kejayaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H