Mohon tunggu...
Dinar Rahaju Pudjiastuty
Dinar Rahaju Pudjiastuty Mohon Tunggu... Lainnya - menulis fiksi dan non fiksi

Beberapa karya fiksi berbentuk cerita pendek bisa dilihat di berbagai koran. Menerjemahkan. Menulis non fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sekilas tentang Pangan Berbasis Kedelai

2 Juli 2024   22:06 Diperbarui: 2 Juli 2024   22:11 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tulisan ini saya buat bersama Dimas Luvi, mahasiswa tingkat akhir Program Studi Analis Kesehatan Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih

Tahu dan tempe tentu sudah tak asing lagi bagi kita. Olahan berbahan dasar kedelai ini sudah dikenal semenjak kecil. Berbagai olahan tahu dan tempe bisa nyaris ditemui di semua tikungan dan pinggir jalan. dari gehu (tauge dan tahu), tempe goreng tepung di pedagang gorengan, sampai oseng-oseng tahu dan tempe di warung nasi, tahu gejrot khas Cirebon, tahu Sumedang, dan entah apalagi. Dunia mengakui keunggulan kedelai dan produk kedelai untuk menunjang kesehatan. Kandungan gizi yang tinggi dan mengandung isoflavon yang sangat berguna bagi konsumen, baik tua maupun muda.

Apa Manfaat Makanan Yang Mengandung Kedelai?

Kebutuhan produk kedelai di Indonesia tahun 2015-2016 saja mencapai hampir 2,5 juta ton. Hal ini disebabkan oleh perubahan profil populasi dan kecenderungan konsumen menjadi lebih sadar akan kesehatan. Oleh karena itu, permintaan terhadap makanan berbahan kedelai---yang dianggap lebih sehat---meningkat. (1)

Kedelai memiliki profil nutrisi dan pangan fungsional yang luar biasa. Karena kedelai  praktis tidak mengandung pati, dan merupakan bagian penting dari diet penderita diabetes. Kedelai kaya akan protein, konjugat karbohidrat, asam lemak, minyak kedelai, dan asam amino yang sangat tinggi. Selain itu, kedelai mengandung beberapa fitokimia yang menarik secara biologis sebagai komponen minor, terdiri dari unsur organik dan anorganik (mineral). Semua komponen dalam kedelai memiliki dampak kesehatan pada manusia, dan dapat diekstraksi dengan teknik berbeda . Berdasarkan komposisi nutrisinya, kedelai dan makanan sejenisnya dianggap bergizi dan sehat bagi manusia.

Ada semakin banyak bukti yang melaporkan bahwa konsumsi produk kedelai dapat mempengaruhi kesehatan secara signifikan. Kedelai kaya fitoestrogen, yang umum dalam makanan orang Asia, hal ini dikaitkan dengan rendahnya insiden gejala menopause, osteoporosis, dan penyakit kardiovaskular. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara peningkatan konsumsi kedelai dan penurunan risiko kanker. Lebih lanjut, sebuah laporan menegaskan bahwa protein kedelai dapat menurunkan konsentrasi kolesterol darah. Khususnya, aktivitas biologis dan manfaat selanjutnya dari produk kedelai mungkin terkait dengan keberadaan isoflavon dalam kedelai. (2)

Protein kedelai juga merupakan sumber peptida bioaktif yang berbeda dan memiliki manfaat kesehatan eksklusif, yang digunakan untuk pencegahan penyakit kronis yang berkaitan dengan usia, seperti obesitas, gangguan fungsi kekebalan tubuh, penyakit kardiovaskular, dan kanker. Penelitian modern menunjukkan bahwa, karena kandungan nutrisinya yang berharga, kedelai mungkin bermanfaat dalam mengurangi risiko osteoporosis dan penyakit degeneratif tulang lainnya, usus besar, prostat, dan payudara. kanker, dan mengurangi hot flashes yang berhubungan dengan menopause. (3)

Kandungan Kedelai dan Manfaatnya Bagi Orang Lanjut Usia 

Senyawa yang terkandung dalam kedelai yang berguna bagi kesehatan adalah:

  • Isoflavon: Isoflavon adalah bahan alami yang berasal dari tumbuhan termasuk dalam fitoestrogen. Isoflavon kini menjadi terapi alternatif yang potensial untuk pasien dengan kondisi klinis yang berhubungan dengan gangguan hormonal seperti kanker, menopause, penyakit kardiovaskular dan osteoporosis. Dosis isoflavon optimal sedang dipelajari pada wanita pramenopause, diberikan aglikon 50 mg/hari. Ketercukupan isoflavon tidak sulit dicapai bagi yang biasa mengonsumsi tahu dan atau tempe karena sekitar 85 gram tahu atau tempe mengandung isoflavon sekitar 20-50 mg.
  • Peptida bioaktif: bersifat memerangi obesitas, mencegah naiknya kadar kolesterol dalam darah, mencegah diabetes, dan bersifat antioksidan. Antioksidan ini adalah senyawa yang dapat mencegah proses oksidasi. Proses oksidasi sebenarnya terjadi secara alamiah di dalam tubuh, tetapi terkadang ada senyawa berbahaya yang dilepaskan dalam proses oksidasi ini. Antioksidan 'menangkap' senyawa-senyawa berbahaya tersebut dan menetralkannya. Proses oksidasi berlebih terkadang menyebabkan kanker dan penuaan dini.
  • Saponin: memelihara kesehatan jantung, antioksidan, anti peradangan, antibakteri.
  • Inhibitor protease: anti kanker dengan mencegah terjadinya reaksi rantai senyawa radikal yang menjadi pemicu terjadinya kanker. (2)

Jika dilihat dari peranan senyawa-senyawa aktif dalam kedelai bagi kesehatan, banyak sekali penyakit tidak menular yang bisa dicegah dengan mengonsumsi kedelai.

Penyakit tidak menular (PTM) adalah penyakit atau kondisi medis yang tidak dapat ditularkan dari satu individu ke individu lainnya. Penyakit tidak menular merupakan penyebab dari 68% kematian di dunia pada tahun 2012. Diprediksi, PTM akan terus meningkat. Secara global penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi penyebab kematian nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, penyakit gagal jantung atau payah jantung, hipertensi dan stroke. Di Indonesia, prevalensi PTM mengalami kenaikan, antara lain kanker naik dari 1,4% menjadi 1,8%, stroke naik dari 7% menjadi 10,9%, penyakit ginjal kronis naik dari 2% menjadi 3,8%, berdasarkan pemeriksaan gula darah diabetes melitus naik dari 6,9% menjadi 8,5%, dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%. (4)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun