Mohon tunggu...
Dinar Maulana
Dinar Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo perkenalkan saya Dinar Maulana, hobi bermain badminton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nasib Pelajar Indonesia Di Bawah pendudukan Jepang

25 Mei 2024   19:55 Diperbarui: 1 Juli 2024   13:58 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Murid-Murid Indonesia Menghadapi Kenyataan Pahit Pendudukan Jepang Pada 1942

Pada 1942, para murid di Indonesia mendadak berhadapan dengan kenyataan pahit bahwa Jepang telah menduduki negara mereka. Setelah Pertempuran Asia Timur Raya pada Desember 1941 hingga Maret 1942, pasukan Jepang berhasil menguasai wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Perubahan Kurikulum dan Bahasa Pengajaran

Setelah pendudukan Jepang, sekolah- sekolah di Indonesia dipaksa untuk mengubah kurikulum mereka agar sesuai dengan kepentingan Jepang. Bahasa pengajaran pun diganti dari Belanda menjadi Bahasa Jepang. Murid-murid dipaksa untuk belajar tentang sejarah, geografi dan budaya Jepang. Mereka juga diajarkan untuk menghormati Kaisar Jepang.

Penindasan dan Penderitaan

Selama pendudukan, para murid mengalami tekanan dan penderitaan. Mereka sering disiksa atau dipukuli oleh tentara Jepang jika tertangkap melanggar peraturan sekolah atau melakukan kesalahan kecil. Banyak murid yang kelaparan karena sekolah kekurangan makanan.

Perlawanan dan Patriotisme

Meskipun demikian, semangat perlawanan dan patriotisme tetap hidup di kalangan murid. Mereka kerap melakukan pawai dan upacara bendera diam-diam untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Lagu-lagu patriotik dinyanyikan secara sembunyi-sembunyi. Beberapa murid bahkan bergabung dalam gerakan bawah tanah untuk melawan Jepang.

Cerita Murid-Murid Selama Masa Pendudukan Jepang: Dari Sekolah Sampai Rumah

Selama pendudukan Jepang, para pelajar Indonesia menghadapi banyak tantangan dalam keseharian mereka, baik di sekolah maupun di rumah. Di sekolah, mereka dipaksa untuk mempelajari bahasa Jepang dan budaya Jepang, sementara pelajaran sejarah dan bahasa Indonesia dilarang.

Di Sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun