[caption id="attachment_346878" align="aligncenter" width="300" caption="sumber : swa.co.id"][/caption]
Pria kelahiran Padangpanjang, Sumatera Barat tepatnya pada tanggal 14 Oktober 1976, besar dan lama berkarier di luar negeri. Wempy memulai karirnya di American Express, Australia. Setelah itu, wempy sempat memimpin perusahaan komunikasi, seperti Young & Rubicam, OgilvyOne WorldWide, Wunderman, dan pernah memimpin tim internasional dalam meluncurkan produk dan layanan, seperti American Express, Sony, Nokia, Citigroup, Samsung, SAP, LG Electronics, Palm, Lenovo, BP, Nokia, dan Microsoft.
Pengidola Richard Branson ini, memutuskan berhenti bekerja dan membangun perusahaan sendiri yaitu Wardour & Oxford di tahun 2009 ini perusahan yang bergerak di bidang jasa, jadi mulai dari branding, marketing, PR, dan lainnya. Dari sinilah Wempy mulai membantu para startup untuk mengembangkan produknya.
Sarjana Komunikasi dari University of Technology, Sydney (1998 ) dan Master International Studies, University of Sydney (1999) ini, telah banyak mengukir prestasi baik di luar negeri maupun dalam negeri diantaranya Fortune Indonesia memasukkan namanya dalam "40 Under 40", host program talkshow "The Inspiration Sessions", Asia Pacific Entrepreneurship Award (Penghargaan tertinggi di bidang kewirausahaan di Asia), masuk dalam daftar 200 social CEO dunia. Di Indonesia, penyuka surfing ini, menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan Kewirausahaan dan Usaha Menengah di KADIN, yang bertugas untuk melejitkan ekosistem kewirausahaan nasional. Dia juga pernah ditunjuk pemerintah Indonesia sebagai Strategy Director untuk APEC SMEE Summit, sebuah acara tahunan yang sangat penting di kawasan Asia Pasifik dan dihadiri oleh para perdana menteri, pejabat penting, serta CEO di seluruh dunia untuk membahas tentang ekonomi dan kewirausahaan.
Spread knowledge and not gossip. Sebarkan ilmu, jangan gosip, itu sangat penting. Setelah mendapat knowledge, Anda harus menyebarkannya kepada orang lain, sehingga cycle of knowledge berputar terus ( - Filosofi Hidup Wempy).
Memiliki keinginan untuk mentransfer ilmu dan pengalamannya ke banyak orang, Wempy mengabdikan karirnya untuk meluncurkan serta mengembangkan merek-merek Indonesia ke dunia internasional. Wempy meyakini bahwa banyak para pengusaha Indonesia yang memiliki potensi untuk tembus ke pasar global. Bergabungnya Wempy dengan Systec Group (sebuah perusahaan pemodalan ventura dan teknologi di Indonesia yang tidak hanya memberikan suntikan dana atau materi, tetapi juga keahlian dan pengetahuan global kepada perusahaan-perusahaan yang berada di bawah naungannya) mengemban tugas CEO untuk berinvestasi, mengasuh, dan memandu para startup dan perusahaan yang ada di Indonesia menuju sukses nasional dan internasional.
Para startup yang berhasil go International dengan bantuan “tangan ahli” Wempy, seperti Kebab Turki Baba Rafi, pada tahun 2012 telah meluncurkan 7 outlet di Malaysia, 2 outlet pertama di Filifina; Ayam Bakar Mas Mono, membuka 2 cabang di Malaysia; Piramizza, membuka 2 outlet di Malaysia; Keripik pedas mak icih (Spicy Granny), yang sudah berekspansi ke Singapura dan dalam waktu dekat akan berekspansi ke Amerika, Eropa, dan Australia. Kemudian tinker games, mobile games development asal Bandung, yang sukses tembus ke pasar Jepang, dengan games andalannya, Inheritage.
Strategi yang Wempy gunakan dalam mengglobalkan usaha kliennya adalah menyiapkan International Public Relations, mengganti sesuatu yang bernilai sangat penting seperti brand atau merk. Contohnya ia harus mengganti nama keripik pedas Ma Icih menjadi Spicy Granny. Selain itu legalitas merk juga harus diperhatikan, mencarikan investor dan meng-create english marketing communications.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H