Mohon tunggu...
Dina Roslaeni
Dina Roslaeni Mohon Tunggu... -

Panggil saya dina, seorang ibu dari putri-putrinya. Kegiatan menulis sudah dimulai semenjak mengenal blog dengan intensitas menulis yang belum setiap hari, menulis tentang anak dan kegiatan sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Euforia Sepakbola dan ODOA

17 Juni 2014   09:35 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:25 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_343140" align="aligncenter" width="576" caption="doc pribadi "][/caption]

Goolll... terdengar suara sang suami berteriak menyambut kemenangan salah satu tim sepakbola.Tak mau kalah dengan suami, sang istri pun berteriak horee... walaupun tak seheboh sang suami.

Sang suami terheran-heran melihat sikap sang istri sambil bertanya “Kok ikutan teriak, emang lihat gol yang tadi? Lah matanya dari tadi lihat laptop terus.” Sang istri pun tersenyum, "Siapa juga yang teriakin bola. Ini lho, artikelku terkait perempuan dan sepakbola masuk berita di salah satu website bola, tadi ekspresiku karena senang.” Di saat bapak-bapak bergadang dengan sepakbola, ibu-ibu begadang dengan menulis artikel.

SEPAKBOLA dan ODOA

Sepakbola, olahraga ini seolah menjadi magnet besar bagi rakyat Indonesia. Mulai dari rakyat kecil, rakyat biasa, selebritis, sampai kalangan pejabat, semua mengalami euforia akan piala dunia 2014. Kebanyakan orang membicarakannya dan beberapa orang menuliskannya. Tiada hari tanpa membicarakan bola dan membaca setiap informasinya . Soccer All Day Every Day.

Di tengah euforia Sepakbola, muncul euforia ODOA (One Day One Article). ODOA, merupakan kompetisi menulis artikel sosok inspiratif yang digagas oleh Indari Mastuti, founder Sekolah Perempuan dan IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis). Indari Mastuti membuka peluang bagi penulis pemula di group NIAT (Nulis Itu Asyik dan Top) untuk mendapatkan “sesuatu dari menulis”. “Silahkan ambil angle tulisan sekreatif mungkin. ODOA bukan hanya melatih Anda untuk menulis tapi menjadi jembatan Anda meniti karir penulisan yang lebih YAHUD!” ujar Indari Mastuti.

Di tengah tugas “kenegaraan” mengurus anak, suami dan rumah, peserta ODOA yang sebagian besar ibu rumah tangga ini, berusaha untuk komitmen dan konsisten menghasilkan satu artikel dalam satu hari. Laptop rusak, koneksi lambat, anak sakit mewarnai kompetisi ODOA ini. Sedih pun berganti dengan kegembiraan, ketika artikel yang ditulis dibaca, dikomentari, dan bernilai manfaat bagi orang lain.

Apa Kata Mereka

“Tugas ODOA benar - benar menantang dan membuat kita yang mereview makin hari makin dekat dengan sosok yang dibuatkan profilnya, makin kita jadi banyak ilmu dengan membaca kisah hidupnya, makin terlatih juga untuk menuliskannya,” ujar Ummi Aleeya

“Kalo ketemu orangnya langsung, emang lebih seru...!!! Ini artikel hasil wawancara langsung,“ ujar Gina.

ODOA ini menjadi “bahan bakar” bagi penulis pemula untuk menulis, menulis, dan menulis. Kelak pada saat yang tepat akan lahir “Penulis yang matang” dengan banyaknya tulisan yang dihasilkan.

Maju terus perempuan Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun