Meningkatkan indonesia menjadi lebih maju melalui gerakan mahasiswa Universitas Airlangga dengan penyelenggaraan Expo yang berlandaskan SDGs

Kementerian PPN/Bappenas berfungsi sebagai Koordinator Pelaksana TPB/SDGs di Indonesia secara rutin memberikan bantuan dan peningkatan kemampuan kepada semua pihak yang terlibat, mulai dari kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, hingga organisasi nonpemerintah, dalam hal perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan TPB/SDGs. TPB/SDGs adalah komitmen internasional dan domestik dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup 17 tujuan dan target global tahun 2030 yang disepakati oleh negara maju dan negara berkembang dalam Sidang Umum PBB pada September 2015 (sdgs.bappenas.go.id). Dengan ini Indonesia, sebagai negara kepulauan yang kaya akan sumber daya dan budaya, memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi negara maju. Namun, masih ada berbagai tantangan yang menghadang perjalanan menuju kemajuan ini. Kesenjangan ekonomi, isu lingkungan, dan minimnya inovasi adalah beberapa contohnya. Peran generasi muda, terutama mahasiswa, sangat penting dalam mengatasi masalah ini dan mendorong Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Universitas Airlangga (Unair), sebagai salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia, memiliki peran yang signifikan dalam membentuk generasi muda yang inovatif dan memiliki perspektif global. Salah satu cara nyata yang dapat dilakukan adalah melalui gerakan mahasiswa yang terstruktur dan berdampak, seperti penyelenggaraan expo yang berfokus pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Expo dengan tema SDGs ini bukan hanya sekadar pameran, tetapi juga sebuah wadah untuk menggabungkan berbagai ide inovatif mahasiswa Unair dalam menghadapi tantangan pembangunan yang berkelanjutan. Melalui expo ini, mahasiswa dapat menunjukkan proyek-proyek mereka yang menitikberatkan pada berbagai aspek SDGs, mulai dari pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, kesehatan, hingga keberlanjutan lingkungan.

Keterlibatan aktif mahasiswa dalam expo ini akan memberikan efek positif yang signifikan, baik bagi perkembangan diri mereka maupun untuk kemajuan Indonesia. Salah satu contoh konkrit kontribusi mahasiswa Unair melalui expo ini adalah inovasi dalam sektor pangan. Indonesia, sebagai negara yang bergerak di bidang pertanian, memiliki potensi besar dalam sektor tersebut. Namun, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti peningkatan produktivitas, diversifikasi pangan, dan penanganan pascapanen. Mahasiswa Unair dapat berkontribusi secara aktif dalam mengatasi tantangan ini dengan mengembangkan produk pangan yang berkelanjutan dan bernutrisi. Di sini, produk "Nasi Telang dan Nasi Kuning" dapat dimasukkan ke dalam expo ini. Kedua produk tersebut bukan hanya enak, tetapi juga menawarkan manfaat kesehatan dan keberlanjutan. Nasi Telang, dengan warna biru yang indah, kaya akan antioksidan dan baik untuk kesehatan. Sementara itu, Nasi Kuning, dengan rasa yang khas dari Indonesia, bisa dimodifikasi menggunakan bahan-bahan lokal yang berkelanjutan. Kedua produk ini dapat menjadi contoh nyata bagaimana mahasiswa Unair dapat berperan dalam mencapai SDGs, terutama dalam aspek kesehatan dan keberlanjutan pangan. Dengan menggabungkan Nasi Telang dan Nasi Kuning dalam pameran ini, mahasiswa Unair tidak hanya memperkenalkan produk lokal yang bergizi dan ramah lingkungan, tetapi juga menegaskan komitmen mereka dalam mewujudkan SDGs. Pameran ini bisa menjadi sarana untuk meningkatkan pemahaman publik tentang pentingnya pangan bergizi dan berkelanjutan, serta mendukung lahirnya inovasi baru di sektor pangan.

Pembuatan onigiri telang dan kuning sejalan dengan beberapa poin penting dalam SDGs, seperti:

• SDGs 2 (Akhiri Kelaparan) Onigiri memberikan pilihan makanan bergizi dan terjangkau yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak.
• SDGs 3 (Kesehatan Sehat dan Sejahtera) Nasi telang dan nasi kuning mengandung nutrisi penting untuk kesehatan dan pertumbuhan anak, sehingga bisa membantu mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan anak.
• SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) Onigiri dapat diproduksi dengan bahan-bahan lokal yang mudah diakses, sehingga mendukung konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
• SDGs 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) Pembuatan onigiri bisa melibatkan berbagai pihak, seperti petani, pengusaha, dan masyarakat, untuk mencapai tujuan bersama dalam upaya mencegah stunting.

Expo yang berlandaskan SDGs, dengan produk inovatif seperti onigiri telang dan kuning, bisa menjadi langkah nyata dalam usaha memajukan Indonesia. Gerakan mahasiswa Universitas Airlangga dapat menjadi teladan bagi perguruan tinggi lainnya untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif. Melalui kerjasama dan sinergi antara mahasiswa, akademisi, dan masyarakat, kita dapat bergerak lebih dekat menuju Indonesia yang makmur, adil, dan berkelanjutan. Dapat di simpulkan bahwa, pelaksanaan expo yang berlandaskan SDGs oleh mahasiswa Unair, dengan penggabungan produk Nasi Telang dan Nasi Kuning, adalah upaya konkret untuk mendukung kemajuan Indonesia. Expo ini bukan hanya sebatas pameran, tetapi juga merupakan sebuah gerakan yang mampu menginspirasi dan mendorong generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan yang berkelanjutan. (Prabu Aji & Kartono, 2022) mengatakan bahwa melalui kerja sama dan inovasi, Indonesia dapat meraih tujuan SDGs dan merealisasikan impian sebagai negara yang maju, adil, dan makmur. Harapan kami, expo ini menjadi contoh nyata bagaimana gerakan mahasiswa bisa memberikan sumbangan signifikan untuk pembangunan bangsa. Dengan ini terbukti bahwa SDGs terus mendorong efisiensi dan peningkatan sumber daya dengan secara bertahap mengubah cara teknologi dikembangkan dan diterapkan, melalui berbagai cara yang bisa kita lalui, untuk mencapai hasil yang kita harapkan, setiap individu berhak atas lingkungan yang sehat, aman, dan bersih. Jika kita mempunyai kemauan yang tinggi untuk mengubah kemajuan negara menjadi lebih baik, maka tidak ada yang tidak mungkin, dengan usaha dan keyakinan semua dapat teratasi dengan mudah