Mohon tunggu...
Dinariya
Dinariya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Selalu haus pengalaman dan lapar ilmu pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Cukup Mudah, Lakukan 5 Hal Ini agar Anak Mendengarkan

20 September 2024   09:49 Diperbarui: 20 September 2024   09:55 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu dan anak (Unsplash/ Colin Maynard)

Bagi sebagian besar orang tua terutama ibu, memberi pengertian kepada anak terkadang sulit. Anak cenderung tidak mau mendengarkan karena mereka fokus terhadap hal yang lebih menarik perhatian mereka. Misalnya saja ketika orang tua meminta anak memakai sepatu untuk bersiap sekolah, anak cenderung abai dan enggan melakukan apa yang orang tua mereka katakan. Hal ini yang tak jarang membuat orang tua kesal dan mudah berteriak kepada anak.

Nah, bagi para orang tua tak perlu sampai berteriak atau bertingkah kasar agar anak mendengarkan. Kuncinya ada pada kemampuan orang tua untuk mendapatkan perhatian anak sehingga mereka dapat beralih dari hal yang mereka lakukan untuk mendengarkan dan melakukan instruksi kita. Selengkapnya simak ulasan berikut yang bisa kita terapkan.

  • Usahakan tetap tenang

Hal pertama ini memang terkesan sulit. Meminta anak mendengarkan kadang membuat kita tidak sabar dan ingin menaikkan volume bicara. Akan tetapi sebaiknya kita tetap tenang dan kontrol emosi kita. Berteriak kepada anak hanya akan membuat mereka menerapkan mode fight or flight. Anak akan merespon keras dan melakukan dengan terpaksa atau bahkan tidak mau mendengarkan kita sama sekali.

  • Tunggu respon anak untuk mendapatkan perhatiannya

Seperti telah disebutkan, berteriak kepada anak tidak lantas membuat mereka mendengarkan terlebih lagi jika kita berteriak dari ruang berbeda dan jauh dengan anak. Akan lebih baik jika kita mendekat pada anak untuk meminta mereka melakukan sesuatu. Jika anak masih belum mau mendengarkan buatlah kontak fisik seperti menyentuh tangannya atau kontak mata. Lalu tunggu respon anak untuk memperhatikan dan katakan apa yang harus mereka lakukan. Sekali lagi katakan dengan tenang tanpa nada tinggi agar anak tahu jika kita bisa memahami mereka dan bisa meminta mereka dengan baik-baik.

  • Gunakan kalimat sederhana

Anak kecil belum sepenuhnya mengerti kalimat yang kita ucapkan. Terlebih lagi jika kita menginstruksikan mereka dengan kalimat panjang dan komplek. Anak hanya menangkap intonasi kita yang tinggi tetapi tidak sepenuhnya mengerti apa yang kita inginkan. Jadi, jika meminta anak untuk melakukan sesuatu gunakan saja kalimat pendek dan jelas. Dengan demikian anak akan lebih mudah memahami jika belum paham mereka pasti akan mengklarifikasi.

  • Beri anak pilihan

Seperti halnya orang dewasa, anak terkadang sudah membuat pilihan sendiri sehingga mereka cenderung tidak mau mendengarkan apa yang kita katakan. Nah, jangan buru-buru marah. Kita bisa memberikan pilihan kepada anak jika demikian. Misalnya saja kita meminta anak memakai topi di siang yang panas tetapi anak menolah. Maka berikan pilihan untuk memakai topi atau menggunakan payung.

  • Dengar dan pahami anak

Meskipun terkadang anak masih susah untuk diajak berkomunikasi, tak ada salahnya menanyakan keadaan anak untuk memahaminya. Tanya apa yang mereka rasakan dan perlukan saat anak mulai tantrum atau tidak mau mendengarkan kita. Terkadang anak tidak mau mendengarkan karena mereka belum memahami sepenuhnya apa yang kita minta. Selain itu, berikan alasan yang dapat anak terima jika kita memperingatkan sesuatu.

Anak yang cenderung tidak mau mendengarkan sebenarnya lumrah terjadi karena anak memang belum bisa mengerti penuh akan apa yang orang tua inginkan. Mereka belum mengerti betul kosep komunikasi, selain itu terkadang mereka juga tengah menikmati dunia mereka sendiri sehingga fokus anak hanya pada hal tersebut. Jadi, pilihan terbaik adalah dengan memahami anak dan berikan pengertian secara perlahan.

Sumber : https://www.pedseast.com/blog/posts/how-to-get-your-child-to-listen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun