Mohon tunggu...
Dinariya
Dinariya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Selalu haus pengalaman dan lapar ilmu pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Book

Ulasan Novel Hayya: Senyum Gadis Palestina di Indonesia

28 Juli 2024   17:00 Diperbarui: 28 Juli 2024   17:08 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Hayya (Dokumen Pribadi/Dinariya)

Dapatkah kita bayangan jika menjadi rakyat Palestina? Hidup dipenuhi ketakutan akan berbagai hal yang bisa saja terjadi selama Israel terus menyerang mereka. Melalui novel berjudul Hayya kita akan diajak lebih dekat untuk merasakan bagaimana kalutnya hidup di sana. Novel yang ditulis oleh Helvy Tiana Rosa dan Benny Arnas ini diadaptasi dari skenario film berjudul sama yang ditulis Jastis Arimba dan Ali Eunoia. Diterbitkan oleh penerbit Republika tahun 2022 tak menjadi asing terutama bagi pembaca yang telah menonton film Hayya sendiri. Meskipun begitu kita tentu akan merasakan sensasi berbeda dengan membaca novel ini. 

Cerita bermula saat Adin dan Rahmat, dua wartawan yang telah lama bersahabat bertugas di Palestina sekaligus sebagai relawan kemanusiaan. Di sana mereka melihat secara langsung kehidupan rakyat palestina di bawah bayang-bayang teror Israel. Hidup serba terbatas diantara puing-puing bangunan runtuh dengan anggota keluarga yang tak lagi lengkap.

Rahmat yang senang dengan anak kecil bertemu dengan Hayya di Ramallah. Dia adalah salah satu korban perang yang selamat sementara kedua orang tua beserta kakak laki-lakinya gugur. Sejak saat itu ia sedih dan mengalami trauma psikologis. Hingga kedatangan Rahmat di kamp pengungsian tempat Hayya tinggal membuatnya tersenyum kembali dan menganggap Rahmat sebagai kakaknya. Begitu pula Rahmat yang begitu menyayangi Hayya seperti adik perempuannya.

Permasalahan terjadi ketika masa bertugas mereka telah usai dan harus kembali ke Indonesia. Hayya diberitakan hilang dengan beberapa spekulasi seperti diculik pihak Israel atau bahkan perdagangan manusia.  Organisai Hubbu tempat Rahmat bernanung tak lepas dari sorotan karena hilangnya Hayya bertepatan dengan kepulangan relawan tersebut ke Indonesia. Tanpa diduga Hayya masuk ke dalam koper Rahmat tanpa sepengetahuan siapapun hingga sampai di rumah Rahmat. Di sisi lain Rahmat malah menyembunyikannya karena terlalu sayang kepada Hayya dan tak ingin berpisah dengannya lagi.

Hubbu dan Aman Palestin mengadakan kerjasama untuk mencari Hayya. Beruntungnya Afifah yang di Ramallah bersaksi kalau melihat Hayya masuk ke koper Rahmat dan dikira hanya bermain-main saja.  Sehingga pada akhirnya Hayya kembali lagi ke Palestina, tempat seharusnya di mana ia berada.

Sebagian besar cerita di novel ini memang begitu menengangkan dan membuat pembaca enggan untuk beranjak sebelum menyelesaikan cerita ini. Namun, di sisi lain pembaca juga disuguhkan dengan cerita menarik seperti pemuda Palestina di Derech yang menyukai bola dan musik seperti anak muda pada umumnya tetapi mereka memiliki majlis rahasia untuk terus berjuang membantu kemerdekaan Palestina.

Tak hanya itu cerita lucu juga disisipkan di novel ini seperti dengan adanya Ria, pengasuh Hayya yang memiliki kepribadian unik dan tak jarang bertingkah di luar dugaan. Tak hanya itu, kisah persahabatan Adin dan Rahmat begitu kental sehingga kejadian tak terduga sering terjadi.

Membaca cerita ini akan membuat kita semakin bersyukur hidup di negeri yang aman tanpa bayang ketakutan akan berbagai hal. Tak hanya itu, kita akan dibukakan mata hati kita bahwa saudara kita di Palestina selayaknya kita bantu untuk meraih kemerdekaan mereka atas Israel. Hal ini tak lepas dari peristiwa sejarah dimana Palestina termasuk negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia sejak kita berdiri.

Bagaimana? Sudah siap menuntasakan cerita yang menyayat hati ini? Jangan lupa siapkan tisu karena beberapa bagian cerita akan membuat siapapun tak tega melihat kehidupan di Palestina ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun