Mohon tunggu...
Dina Qurotha Aini
Dina Qurotha Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

We are born to be real not perfect, so be yourself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dilema Kedatangan Pengungsi Rohingya dan Tantangan Demokrasi di Indonesia

31 Desember 2023   18:11 Diperbarui: 31 Desember 2023   18:37 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa bulan ini di Indonesia sedang dihebohkan dengan kedatangan para pengungsi rohingya. Mereka berbondong -- bondong datang ke Aceh untuk meminta tempat tinggal dan perlindungan dengan menggunakan kapal. Peristiwa ini bukan pertama kalinya bagi Indonesia, berawal pada tahun 2015, para pengungsi datang ke Aceh dan ditolong oleh para nelayan, mereka di beri makan secukupnya ditempatkan di tempat penampungan yang layak oleh pemerintah daerah Aceh. Para warga Aceh mau menolong para pengungsi dikarenakan adanya rasa simpati dan empati serta rasa kemanusiaan yang tinggi. Mereka melakukan hal tersebut didasari oleh rasa kepedulian antar sesama umat muslim, maka hal tersebut yang membuat para pengungsi diterima baik oleh masyarakat Aceh.

Melihat dari peristiwa yang terjadi di kota Sidoarjo Jawa Timur, di kota tersebut pemerintah setempat telah memberikan rusun yang layak bagi para pengungsi rohingya. Dikarenkan terdapat kebakaran gudang perusahaan marketplace maka pihak PLN melakukan pemadaman listrik di rusun tersebut, namun para pengungsi melakukan protes dan melakukan kerusuhan berupa perusakan terhadap sarana dan prasarana yang ada di rusun tersebut. Hal tersebut cukup membuat warga sidoarjo cukup emosi. Negara lain selain Indonesia yang menampung rohingya salah satunya yaitu Malaysia. 

Dengan kecanggihan teknologi yang ada saat ini kita mampu mengetahui informasi diluar jangkauan kita. Dalam sosial media saat ini beberapa warga indonesia mendapat sebuah informasi mengenai perilaku buruk yang dilakukan oleh para pengungsi di Malaysia. Hal tersebut membuat masyarakat Indonesia geram dan kehilangan kepercayaan, empati dan kepedulian terhadap pengungsi rohingya. Sehingga saat ini masyarakat bersatu untuk menolak kedatangan para pengungsi rohingya dan bagi pengungsi yang telah berada di Aceh saat ini telah diusir paksa oleh mahasiswa.

Permasalahan yang tak kunjung selesai ini menyebabkan masyarakat indonesia mengalami krisis kepercayaan kepada pemerintah, karena tidak segera menindak tegas terhadap para pengungsi rohingya yang datang ke Indonesia. Masyarakat meminta agar UNHCR segera ditangani utuk mengembalikan para pengungsi kembali ke negara asalnya, namun hingga kini belum ada informasi apapun. Dalam teori Lyotard hal ini disebut Kehilangan Kepercayaan pada Meta-Naratif atau Krisis Kepercayaan Terhadap Lembaga Pemerintah, ketidakmampuan mengatasi isu-isu sosial, atau keputusan yang dianggap tidak adil oleh pemerintah seringkali mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap narasi besar tentang demokrasi dan pemerintahan yang adil.

Masyarakat berharap agar pemerintah secepatnya mengambil keputusan, serta harapan utama adalah terciptanya solusi damai yang berkelanjutan untuk konflik di Rakhine State, Myanmar, sehingga masyarakat Rohingya bisa kembali ke rumah mereka dengan aman dan tanpa rasa takut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun