Oleh:
1. Dina PuspitasariÂ
2. Dinno Hafidz RamadhanÂ
3. Lukmanul Hakim
4. Annisa Novianti TaufikÂ
Pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan besar seiring dengan perkembangan teknologi dan penerapan Kurikulum Merdeka. Kepala sekolah memainkan peran penting dalam menjaga kualitas pendidikan, terutama dalam situasi yang menuntut kemampuan adaptif dan inovatif. Namun, mereka sering kali terhambat oleh keterbatasan pelatihan, infrastruktur, dan pengangkatan yang tidak berbasis kompetensi. Dilansir dari tirto.id, peran kepala sekolah semakin signifikan karena mereka harus mampu mengelola sumber daya, memotivasi guru, dan mendukung proses pembelajaran berbasis teknologi untuk menciptakan generasi cerdas, berkarakter, dan berdaya saing global.
Tantangan di Era Digital
Seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan Kurikulum Merdeka, kepala sekolah dihadapkan pada berbagai tantangan baru. Dilansir dari kumparan.com, kepala sekolah harus menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi yang pesat, namun akses teknologi dan pelatihan yang tidak merata masih menjadi kendala. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) menunjukkan hanya 40% kepala sekolah merasa cukup terlatih dalam hal teknologi dan manajerial. Hal ini menunjukkan perlunya pelatihan berkelanjutan dan kebijakan pendukung untuk meningkatkan profesionalisme kepala sekolah.Â
Di daerah perkotaan, integrasi teknologi dalam pendidikan relatif lebih mudah dibandingkan daerah pedesaan. Namun, di daerah terpencil, keterbatasan akses internet dan perangkat digital masih menjadi penghambat utama bagi kepala sekolah dalam menjalankan perannya secara efektif. Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, kurangnya infrastruktur ini memperlebar kesenjangan pendidikan antara perkotaan dan pedesaan, sehingga diperlukan perhatian khusus dari pemerintah.
Studi Kasus di SMPN 1 Kota Serang