Mohon tunggu...
Dina Purnama Sari
Dina Purnama Sari Mohon Tunggu... Dosen -

There is something about Dina... The lovely one...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pesantren Impian: Ketika Rumah Kebajikan Menjadi Sasaran Teror dan Kejahatan

13 Maret 2016   12:28 Diperbarui: 13 Maret 2016   13:08 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah yang terjadi apabila pesantren yang semula diimpikan sebagai rumah kebajikan menjadi sasaran teror dan kejahatan?

Pesantren impian yang didirikan oleh Gus Budiman sebagai Rumah Kebajikan berubah fungsi menjadi sasaran teror dan kejahatan. Hal ini bermula dari diundangnya sepuluh orang gadis dengan masa lalunya masing-masing untuk tinggal di Pesantren Impian. Satu per satu penghuni pesantren impian itu tewas. Setiap orang memiliki alibi tersendiri untuk menjadi tersangka sehingga teki-teki mendapatkan tersangka mewarnai film Pesantren Impian. Pemecahan teka-teki yang diurai Briptu Dewi atau Eni itu terus berlanjut dengan dibantu oleh beberapa orang di pesantren tersebut. 

Upaya yang dilakukan oleh Briptu Dewi menimbulkan ketegangan tersendiri bagi penontonnya. Sesekali terdengar teriakan terkejut, utamanya saat muncul mayat atau hadirnya hentakan musik yang menyeramkan. Walaupun seram, penasaran membuat saya tetap menyaksikan film hingga tuntas dengan ditemani oleh tiga orang teman dari Komunitas Fun Institute, yaitu Kang Taufan E. Prast, Mbak Erawati, dan Izzie.

Seru dan aman. Yups, film bergenre thriller ini paling seru ditonton ramai-ramai karena berbagi ketegangan. Keseruan lainnya adalah film ini aman dari hantu dan setan berpakaian seksi seperti halnya film thriller atau pun horor Indonesia yang biasa diputar. 

Tak hanya nobar (nonton bareng) dengan teman-teman komunitas, saya juga bertemu dan berfoto dengan penulis cerita (Asma Nadia) dan dua artis pendukungnya (Prisia Nasution dan Indah Permatasari). Nobar ini diselenggarakan pada hari Rabu, 9 Maret 2016, Cinema XXI Studio 7 CBD Ciledug, serta pada pukul 15.00, 17.00, dan 19.00 wib. Saya dan teman-teman komunitas menonton pada pukul 17.00 wib.

Jadi, secara umum, film yang dibintangi oleh sederet artis muda pendukung film senior yang berbakat itu menarik ditonton karena tak hanya berisikan teka-teki tapi juga sarat moral. Utamanya, moral mencari dan mendapatkan kebenaran hakiki melalui perantara orang lain ataukah diri sendiri.

Mari kita dukung film Indonesia yang baik.... #Pesantren Impian....

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun