Mohon tunggu...
Dina Purnama Sari
Dina Purnama Sari Mohon Tunggu... Dosen -

There is something about Dina... The lovely one...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Nostalgia Bersama Argo Parahyangan

8 Februari 2016   09:56 Diperbarui: 8 Februari 2016   12:49 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 7 Februari 2016, Pukul 11.00 wib, saya menaiki Kereta Api Argo Parahyangan menuju Stasiun Gambir dari Stasiun Hall Bandung. Saya memilih pulang dengan kereta supaya lebih santai. Memang, terdapat beberapa alternatif transportasi darat lainnya yang dapat dipilih menuju Jakarta, seperti bus dan travel.

Nostalgia bersama Argo Parahyangan. Banyak kenangan yang terus memutar di benak saya sepanjang jalan menuju Gambir. Kenangan itu sebagian besar adalah kenangan manis. Di beberapa kesempatan, saya sempat mendapatkan tiket berdiri dan alhamdulillah mendapatkan kursi di restorasi tanpa perlu membayar lagi. Kursi itu saya peroleh setelah meminta bantuan seorang porter di stasiun. Beberapa penumpang lainnya pun melakukan hal yang sama dengan saya tapi ada yang mendapatkan bangku di restorasi dengan atau bantuan porter. Belum lagi, lambaian tangan kedua orangtua yang melepas saya pergi dengan kecemasan. Utamanya, ketika mengetahui bahwa sebelah saya adalah pria yang tampaknya 'membahayakan' perjalanan putrinya tapi alhamdulillah semua lancar dan baik-baik saja.

Kala itu, menaiki kereta Argo Gede dan Kelas Eksekutif di Parahiyangan merupakan prestise tersendiri. Keren dan nyaman, pastinya. Akan tetapi, bukan berarti Kelas Bisnis di Parahiyangan tidak keren dan nyaman. Yang membedakan adalah kondisi di dalamnya, mulai tiket, bangku, jendela, toilet, lantai, hingga angin masuk-keluar dalam gerbong.

Kini, Argo Gede dan Parahiyangan dilebur menjadi Argo Parahyangan dengan kelas eksekutif dan bisnis sehingga terdapat tarif yang berbeda dalam satu rangkaian. Tak hanya dari St Hall, Jatinegara, dan Gambir, saat ini, para penumpang dapat naik dan turun di Cimahi dan Bekasi. Keramahan tetap sama dengan yang saya dapatkan sejak dahulu kala. Pemandangan dari balik jendela kereta pun tak jauh berbeda, hanya nampaknya tidak sehijau dahulu. Romantisme tetaplah sama.

Jadi, insya Allah, sejauh ini nyaman saja menaiki Argo Parahyangan. Kalaupun terlambat baik pergi maupun tiba di tujuan, maklumi sajalah....

Dokumen Foto: Pribadi (Menunggu kedatangan kereta api di St. Hall Bandung)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun