[caption id="attachment_351028" align="aligncenter" width="300" caption="Foto: Dokumen Pribadi"][/caption]
Senja yang temaram namun tak demikian halnya denganku. Hal itu karena seorang pemuda tampan duduk manis dihadapanku dengan raut wajah tanda tanya.
"Ini apa, D?"
Aku menatapnya lurus. Aish, ini adalah kedua kalinya ditanyakan oleh orang lain mengenai penyesuaian resep yang kupraktikan. "Bubur. Bubur sumsum ala Chef D." jawabku lugas.
Lilo terkikik geli. Lalu, dia mengaduk bubur itu perlahan. "Jijik aku, D, maaf," ucap Lilo datar.
"Ya sudah, kau tak perlu memakannya."
"Eh, begitu saja marah." Lilo bergerak cepat. Dia menarik mangkuk berisikan bubur sumsum.
Perlahan, kutatap wajah pria yang telah meluluhkan hatiku. Hatiku yang sering membiru lebam karena adiktif kepada Al.
"D, ini tepung apa?"
"Tepung beras." jawabku kalem.
Lilo menautkan alisnya. "Yakin?"