"D, taukah kau kalau cinta yang kumiliki untukmu bukanlah cinta biasa." tatap Al dalam.
Aku nyengir. "Yeah, I knew."
"Koq tahu?"
"Ya, tahulah. 'Kan, kau barusan mengatakan hal tersebut kepadaku." Aku meleletkan lidah.
Al misuh-misuh. "Kau benar, D."
"Jadi, bagaimana, D?"
"Apanya yang bagaimana?" lirikku sekilas.
"Hadeuh." Al menutup buku 'Menikahimu dengan Restu Ayah-Ibu yang ditulis oleh Ikhsanun Kamil dan Foezi Citra Cuaca'. "Seriuslah, D."
"Apalagi, Al?"
"Apanya?" tatap Al bingung.
Al bangkit lalu mengamit tanganku. Kami melangkah pergi meninggalkan taman kota yang hiruk pikuk oleh beberapa pasangan muda dengan putra dan putrinya. Sebelum melangkah pergi, Al memasukkan buku yang kubaca ke dalam ransel hitamnya.