Mohon tunggu...
Dina Purnama Sari
Dina Purnama Sari Mohon Tunggu... Dosen -

There is something about Dina... The lovely one...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | World of Our Own

24 Agustus 2017   10:45 Diperbarui: 24 Agustus 2017   10:53 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kenapa, lu?" tanya Tatjana galak.

Glek. Pisang meler nyangkut di kerongkonganku.

"Tar juga Lu ngerasin apa yang kita, gue dan Amelia rasakan." Tatjana tertawa keras. "Gak punya waktu untuk 'me time'. Baru selonjoran, eh anak udah bangun terus mewek. Gue sumpahin lu banyak anak. Gak bakalan sempat 'dah lu bergincu ria. Apalagi, bisa mandi dan lama-lama luluran..."

Aku nyengir. Tobat dah. Walaupun demikian, aku mengaminkan doa Tatjana dengan versi positif.

"Iya, elu sibuk ngurusin anak orang lain di luar, eh di rumah juga sibuk ngurusin anak sendiri." Ucap Amelia tertawa tak putus.

Aku batuk-batuk kecil.

"Pokoknya, apa pun yang orang yang bilang tentang elu dan anak elu, abaikan aja. Gak usah lu ambil pusing." Lanjut Amelia.

"Iya, kalau perlu, lu cabein mulutnya biar dia yang bicara itu jadi cabai-cabaian. Lu sumpel pake terong biar jadi terong-terongan." ucap Tatjana terkekeh geli.

Hadeuh, amsyong  pagi ini. Terjebak bersama dua orang sohib TK yang saat ini berstatus emak-emak dengan dua anak yang sehat dan insya Allah soleh-solehah. Mereka memang selalu selangkah atau dua langkah di depanku, baik pendidikan, karier, maupun pernikahan.

"Baik-baik Lu ama Widya. Elu tar dituduh sebagai pelakor, perebut laki orang. Udah, Lu tinggalin si Al. Kalau keduanya atau emaknya si Al minta Lu datang menemui mereka, 'gak usah Lu turuti. 'Pan, elu sudah kawin ama Lilo." nasihat Tatjana.

"Iya, elu gaplokin si sapa tuh, Butterfly ama cs-nya kalau masih kepoh ama urusan rumah tangga Lu. Tar, Lu  panggil kita berdua aja, beres dah urusannya ama kita kalau soal begituan." tambah Tatjana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun