"Kau perempuan bodoh." Ucapnya tajam.
Aku tersenyum. "Ya, saya memang perempuan bodoh yang tidak bisa memberikanmu seperti yang dilakukan perempuan lainnya. Saya hanya bisa mendoakanmu dengan ilmu yang kupunyai."
Lelaki itu menatapku lurus. "Doa apa?"
"Umm, anggaplah ini doa untukmu walaupun lebih tepatnya sebuah ajian, ummm.... Jaran Goyang.... Ini ampuh untuk laki-laki ataupun perempuan, semoga saja." Jawabku kalem.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!